KUALA KURUN – Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Kalimantan Tengah (Kalteng) Brigjen Pol Rikwanto beserta rombongan mengunjungi Mapolres Gunung Mas (Gumas). Kedatangannya disambut Bupati Gumas Arton S Dohong, Kapolres AKBP Yudi Yuliadin, Ketua DPRD H Gumer, dan pejabat Polres Gumas dengan prosesi pengalungan bunga.
”Sesuai ketentuan, anggota polri tidak memiliki hak suara dalam pemilihan umum (pemilu). Mereka dituntut harus menjaga marwah konstitusi kepolisian. Caranya selalu bersikap netral, tapi tetap aktif. Artinya, harus aktif membantu pengamanan di semua tahapan pemilu,” ucap Rikwanto, pada kegiatan tatap muka bersama tokoh adat, agama, masyarakat, dan personel Polres Gumas, di Aula Patriatama Mapolres Gumas, Kamis (28/3) siang.
Dia pun menginstruksikan kepada seluruh jajaran personel Polres Gumas agar dapat memetakan daerah yang rawan-rawan konflik pemilu, dan lainnya.
”Meski Kabupaten Gumas tergolong kondusif dan tidak masuk zona rawan konflik, namun upaya pengamanan harus tetap dipersiapkan. Apabila ada permasalahan, harus ditindak tegas. Jangan hanya menunggu. Kami siap menjamin keamanan masyarakat ketika menggunakan hak pilihnya di TPS,” tuturnya.
Di samping itu, kata dia, seluruh anggota polri juga harus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bulatkan tekad untuk membela bangsa. Jangan tergoda dan membiarkan ideologi asing masuk. Masyarakat khususnya aparat keamanan, jangan gampang diadu domba oleh pihak-pihak yang sengaja menghendaki adanya perpecahan.
”NKRI adalah harga mati dan menjadi bukti perjuangan rakyat untuk merdeka. Kita pun harus berhati-hati terhadap berbagai informasi yang sengaja mau memecah belah,” tegas mantan Karo Multimedia Divhumas Mabes Polri ini.
Sementara itu, Bupati Gumas Arton S Dohong meminta kepada seluruh tokoh masyarakat, agama, dan adat di daerah ini, agar dapat meluruskan dan menenangkan masyarakat, apabila ada isu atau informasi yang salah. Terlebih menjelang pelaksanaan pemilu serentak tahun 2019 ini.
”Dalam pemilu nanti, ada dua hal penting yang harus dihindari, yakni jangan sampai menjadi golongan putih, dan jangan bersikap skeptis (kurang percaya) bahwa siapa pun presiden yang terpilih tidak membawa perubahan,” pungkasnya. (arm/yit)