PALANGKARAYA – Sekitar sepuluh ribu lebih siswa SD dan SMP sederajat di Kota Palangka Raya melaksanakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Secara umum pelaksanaannya berjalan lancar. Namun, hal yang sangat dikhawatirkan apabila ada kendala pemadaman listrik.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, peserta ujian SD/MI tercatat sebanyak 5.216 siswa. Untuk SMP/Tsanawiyah sebanyak 4.000 lebih.
”Kami terus melakukan monitoring untuk memantau anak-anak yang tidak bisa ikut karena sakit atau ada sesuatu yang tidak bisa mereka tinggalkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Sahdin Hasan, Senin (22/4).
Dia menjelaskan, proses USBN berjalan dengan baik. Mekipun ada beberapa persoalan yang dikeluhkan. Ada beberapa soal yang perlu evaluasi lagi oleh tim penyusun. Salah satunya soal Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Maksud soal antara pemahaman, pengalaman, dan penghayatannya masih kurang dipahami siswa.
”Ada 116 sekolah yang melaksanakan USBN. Di tingkat SMP/Tsanawiyah sudah melakukan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK), namun wilayah pinggiran yang akses jaringannya belum stabil masih belum. Untuk SD/MI belum menggunakan komputer,” ujarnya, seraya menambahkan, peserta yang tidak bisa mengikuti ujian karena berhalangan, akan mengikuti ujian susulan.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Kota Palangka Raya Jayani mengatakan pelaksanaan UNBK berjalan lancar tanpa ada kendala. Ada satu siswa yang tidak masuk karena sakit akibat kecelakaan.
”Kendala tidak ada, hanya saja ada kekhawatiran terkait listrik, takunya padam. Namun, kami sudah mengantisipasi dengan genset dan server yang bisa menyimpan otomatis apabila terjadi pemadaman,” katanya.
Dia juga berharap pemerintah kota menambah sarana dan prasarana yang ada. Salah satunya komputer. Pasalnya, saat ini siswa yang ada membawa laptop sendiri untuk mengantisipasi kekurangan komputer.
”Kami hanya mempunyai 45 komputer, sedangkan yang mengikuti ujian 115 siswa, sehingga untuk menutupinya ada yang membawa laptop sendiri. Alhamdulillah orang tua dan siswa tidak keberatan,” ujarnya. (agf)