SAMPIT – Pascabencana kebakaran menimpa Dinas Sosial Kotim, Jumat (3/5) lalu, seluruh bangunan depan hanya menyisakan puing-puing. Tak ada yang berani merubahnya selama proses penyelidikan masih berlangsung.
Pantauan Radar Sampit terkini, sudah 12 hari bekas gedung berwarna cat biru berkontruksi semi kayu-beton itu dipasang police line. Seluruh bangunan depan yang difungsikan sebagai ruang rehabilitasi sosial, ruang kadis, ruang sekretariat yang terdiri dari bidang kepegawaian dan bidang perencanaan keuangan, dan ruang gudang yang difungsikan sebagai tempat meletakkan arsip dan dokumen kantor habis terbakar.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kotim Sudiarto mengatakan, sehari setelah kejadian tersebut, pihaknya bersama dengan asisten III Pemkab Kotim melakukan rapat membahas keberlangsungan Dinsos Kotim.
“Hasil rapat itu intinya, bagaimana langkah supaya kami tetap bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat meskipun kondisi bangunan ludes terbakar,” ujar Sudiarto.
Seperti diketahui, berdasarkan estimasi kerugian yang ditaksir mencapai Rp 909.500.000 terdiri dari satu bangunan senilai sekitar Rp 350 juta, perangkat lainnya komputer, laptop, ac, sound sistem, lcd, sofa tamu, berkas dokumen penting, seperti dokumen arsip kantor, BPKB dari 8 kendaraan sepada motor, satu unit mobil dan sertifikat tanah kantor yang hangus terbakar.
Hasil tindak lanjut rapat, bahwa Pemkab Kotim akan menganggarkan pembangunan gedung perkantoran Dinsos Kotim yang baru dengan nilai anggaran sekitar Rp 1 miliar.
“Kerugiannya saat itu ditaksir Rp 909.500.000 dan atas kerugian tersebut, Sekda rencananya akan menganggarkan pembangunan gedung baru senilai Rp 1 miliar yang direncanakan 2020 nanti,” terangnya.
Sementara itu, pihaknya bersama kadis dan pegawai staf yang lain untuk sementara waktu masih menggunakan ruangan aula sebagai ruang kantor untuk bekerja.
“Untuk sementara waktu sampai bangunan gedung kantor yang baru selesai dibangun, kami masih berkantor di aula sini (tepatnya di belakang kantor berjarak kurang lebih 50 meter),” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya menegaskan meskipun kondisi gedung kantor sedang dalam keadaan memprihatinkan, namun hal itu tidak akan mempengaruhi kinerja dinsos terhadap pelayanan di Dinsos Kotim.
“Meskipun dalam kondisi begini, kami berusaha semaksimal mungkin agar pelayanan di Dinsos Kotim tetap berjalan sebagaimana mestinya,” katanya.
Dikatakannya, baru-baru ini pihaknya menerima dua laporan dari warga atas kejadian kebakaran yang terjadi di Baamang dan Tanah Mas. Hal itu langsung segera diuruskan agar segera diulurkan bantuannya.
“Walaupun kondisi kami juga dalam kondisi kebakaran begini tetapi kami siap menurunkan bantuan dan kalau memang laporan itu cepat maka kami siap untuk melayani. Karena yang menjadi lambat dalam hal penanganan itu sebenarnya yaa karena menunggu laporannya itu,” ujarnya.
Sementara itu, rumah singgah yang ditempatkan sebagai wadah anak-anak yang tersangkut hukum dan harus ditangani oleh Ddinsos semua dalam kondisi aman.
“Rumah singgah dalam kondisi aman karena tidak ikut terbakar dan anak-anak yang saat ini juga masih melakukan tahap rehabilitasi,” pungkasnya. (hgn/yit)