PANGKALAN BUN - Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kotawaringin Barat terus bertambah. Sejak Januari hingga 6 Februari 2016 tercatat ada 128 kasus.
”Untuk Januari saja ada 111 kasus dan Februari sampai tanggal 6 terdapat 17 kasus. Ini angka rata-rata per hari tiga kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kobar Indrawan Sakti kemarin (7/2).
Dia mengungkapkan, hampir setiap hari ada laporan dari puskesmas dan rumah sakit rakyat tentang masuknya pasien DBD. Bahkan belakangan ini jumlah laporan terus meningkat.
”Kalau dilihat dari data di sejumlah puskesmas dan RSR di Kobar, jumlah DBD terus bertambah,” kata Indrawan Sakti, Minggu (7/2).
Jumlah kasus di tahun 2016 ini mengalami kenaikan signifikan. Hal ini terlihat dari data kasus penyakit DBD dari tahun 2015 yang mencapai 310 kasus. Sementara untuk tahun 2016 sendiri kenaikannya sangat signifikan, yakni terhitung 1 Januari hingga 6 Februari ada 128 kasus. Jumlah pasien DBD terbanyak berada di puskesmas dalam kota.
Jika jumlah kasus DBD terus meningkat, kata Indrawan, Kobar bisa berstatus kejadian luar biasa (KLB). ”Bisa dibilang kasus DBD ini sudah mengkhawatirkan untuk di Kobar,” terangnya.
Ada dua kecamatan yang endemis penyebaran penyakit DBD, yakni Kumai dan Arsel. Di Kecamatan Arsel, daerah yang endemis DBD berada di Kelurahan Madurejo.
Sampai saat ini Rumah Sakit Sultan Imanuddin juga sudah penuh pasien DBD. Pasiennya tak hanya dari Kabupaten Kobar, tapi juga Lamandau, Sukamara, dan Kalimantan Barat (Kalbar).
Dinkes berupaya menekan kasus DBD dengan memberikan penyuluhan, geber PSN, dan fogging. ”Jangan sampai ada kasus korban meninggal. Selama ini belum ada kasus yang meninggal,” bebernya.
Banyaknya kasus demam berdarah ini membuat Bupati Kotawaringin Barat Bambang Purwanto harus turun tangan. Orang nomor wahid di Bumi Marunting Batu Aji ini terjun langsung ke lapangan bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kobar dr Indrawan Sakti, anggota TNI Komando Distrik Militer (Kodim) 1014 Pangkalan Bun, dan puluhan warga. Gerakan bersama (Geber) pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kemarin dilaksanakan di Jalan Mad Badir, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel).
Bambang mengatakan, Geber PSN ini dilaksanakan dalam rangka mencegah sekaligus menanggulangi penyebaran penyakit DBD di wilayah Kobar, khususnya di daerah endemis DBD. Penyebaran penyakit DBD di Kobar belakangan terakhir harus diwaspadai lantaran sudah banyak ditemukannya para penderita di Kobar.
”Masyarakat harus melakukan antisipasi. Jangan lengah, terutama jika melihat botol dan kaleng bekas, kemudian bak sampah, dan ban bekas yang bisa menampung air, segera tutup dan kuburkan. Jangan sampai menjadi tempat berkembangbiaknya jentik,” ujar Bambang seusai melaksanakan Geber PSN kemarin. (rin/el/yit)