SAMPIT – Dinas Perikanan Kabupaten Kotim menggelar kegiatan percontohan budidaya ikan nila di kolam Desa Patai, Kecamatan Cempaga, Selasa (23/7). Kegiatan tersebut merupakan salah satu program yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat atau kelompok pelaku usaha perikanan dalam mengembangkan potensi budidaya ikan di Kotim.
Kepala Dinas Perikanan Kotim Heriyanto mengatakan, kegiatan yang dilakukan di kolam milik Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Desa Patai itu terdiri dari memberikan bantuan benih ikan nila sebanyak 7.000 ekor dan pakan ikan sebanyak dua ton.
”Sudah ada kolam terpal dan kolam tanah. Rencana kami, untuk sektor Cempaga di situ komoditi utamanya untuk zona wilayah ikan nila,” ujarnya.
Sebanyak 7.000 benih ikan nila sudah ditaburkan di sepuluh kolam milik pokdakan Harapan Baru. Dia berharap nantinya bisa bertambah. Dinas Perikanan menaburkan benih di desa itu karena budidaya ikan nila dikabarkan sering gagal.
”Masih banyak SDM (sumber daya manusia) yang kurang memahami. Mereka pikir asal kolam siap langsung dimasukkan ikan. Nyatanya, kualitas airnya harus dicek dulu,” ujarnya.
Untuk nila sendiri, jelasnya, layaknya berada pada air dengan ph 6-8, DO (Disolved Oxygen atau oksigen terlarut) di atas 5 ppm, dan tingkat suhu 28 derajat celcius untuk benih. Karena itu, diperlukan sosialisasi terkait keterampilan pokdakan dalam membudidayakan ikan nila.
Di sisi lain, pihaknya juga menemukan tempat yang layak untuk jelawat. Menurut Heriyanto, lokasi tersebut memiliki kualitas air yang bagus, sehingga rencana tahun depan di Kecamatan Cempaga juga akan dibudidayakan ikan jelawat, selain sentra utamanya di Kecamatan Tanah Mas.
”Minggu depan kami coba seratus ekor bibit, karena bagaimana pun kami harus hati-hati. Kalau dalam satu minggu perkembangan benihnya bagus, artinya bisa dikembangkan,” ujarnya seraya menyebut yang utama terlebih dulu harus menyiapkan kolam.
Ke depan, budidaya ikan jelawat di pokdakan akan dijadikan sebagai komoditi tambahan. Misalnya, ada sepuluh kolam ikan, pihaknya akan mencoba membuat satu atau dua kolam ikan jelawat di luar jenis ikan sebagai komoditi utama di wilayah tersebut. (yn/ign)