PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan pemerintah kota berkomitmen dalam penanggulangan bencana. Tak hanya bahu membahu bersama jajaran kepolisian, TNI, BPBD, maupun pihak lain, pemkot juga telah menginstruksikan seluruh jajaran, mulai dari lurah hingga camat agar bahu membahu meningkatkan kegiatan pencegahan karhutla.
Hal itu disampaikan Fairid saat mengikuti rapat koordinasi kebakaran hutan lahan di Kalimantan Tengah, Minggu (4/8) di VIP Room Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Fairid menegaskan, masyarakat dilarang membuka lahan dengan cara membakar dan mengimbau agar stop pembakaran lahan.
Fairid menuturkan, Pemkot Palangkaa Raya terus melakukan penanggulangan karhutla bersama pihak terkait. Selain itu, melakukan antisipasi dan memberikan imbauan, di antaranya dengan pendekatan sosial budaya, imbauan di surat kabar, poster, dan spanduk.
”Saya sudah menginstruksikan agar tidak membakar lahan. Kami juga sebarkan maklumat larangan tidak membakar hutan dan lahan kepada masyarakat dan perusahaan. Termasuk terus menciptakan sistem informasi yang mudah diakses dan dimengerti agar penanganan karhutla lebih baik,” ujarnya.
Dia menegaskan, pemkot juga terus meningkatkan kemampuan identifikasi, penyiapan, dan pengeloaan sumber daya, sekaligus koordinasi semua pemangku kepentingan terkait. Termasuk maksimalnya sinergitas tiga pilar penyelenggara penanggulangan bencana, yaitu pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, mulai dari prabencana, saat terjadi bencana, hingga pascabencana.
Fairid menambahkan, menjaga kamtibmas bukan hanya tugas pemerintah. Peran serta masyarakat juga sangat diperlukan, terutama ikut mencegah karhutla.
”Pemkot komitmen menanggulangi karhutla, tetapi tentunya diharapkan masyarakat mendukung dan berperan aktif, salah satunya sama-sama menjaga lingkungan dan tidak membakar lahan,” pungkasnya. (daq/ign)