NANGA BULIK – Keladi merupakan salah satu jenis tumbuhan yang umbi dan batangnya bisa dimakan dan diolah menjadi berbagai makanan. Tanaman itu bisa tumbuh di berbagai jenis tanah. Akan tetapi, sebagian besar keladi memerlukan perlakuan khusus sebelum dimasak agar tidak gatal.
Di Kabupaten Lamandau, keladi tumbuh bisa dibilang unik, yakni bisa dimakan langsung setelah dikupas, alias masih mentah. Tidak akan menimbulkan gatal walaupun belum dimasak, sehingga masyarakat sering menyebutnya dengan nama keladi korup matah.
Pada peringatan hari jadi ke-17 Kabupaten Lamandau tahun ini, Pemkab Lamandau berencana menggelar acara makan coto keladi korup matah dengan peserta terbanyak. Kegiatan itu juga sekaligus dalam rangka pencatatan Museum Rekor Indonesia.
”Kami telah bersurat ke MURI untuk pengajuan pencatatan rekor tentang makan coto keladi korup matah dengan peserta terbanyak dengan jumlah 1.700 mangkuk. Ini adalah pencatatan pertama dan pada 19 Juli lalu kami sudah mendapat surat persetujuan untuk pencatatan rekor tersebut," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Lamandau Irwansyah.
Sementara itu, Bupati Lamandau Hendra Lesmana mengatakan, pencatatan rekor Muri itu sebagai bentuk kebanggaan terhadap kekayaan daerah. Serta sebagai langkah daerah untuk memperkenalkan keladi korup matah ini secara luas.
Pelaksanaannya direncanakan bersamaan dengan hari ulang tahun Lamandau pada 7 Agustus di halaman kantor Bupati Lamandau. Selain makan coto keladi, juga ada pesta rakyat yang menyediakan ribuan jenis kuliner khas Lamandau lainnya.
”Bedanya dengan rekor Muri yang lain, karena keladi korup matah ini sudah diakui sebagai milik kami, sehingga jadi kewajiban bagi kami menyosialisasikannya," ujar Hendra.
Hendra menuturkan, karena telah dibudidayakan dengan baik, diharapkan keladi korup matah bisa jadi produk unggulan daerah. Baik untuk produk tanaman maupun makanan olahannya. Sebab, makanan apa pun yang berbahan baku pati atau terigu bisa digantikan. Keladi dengan umur panen cukup, mengandung pati yang sangat tinggi.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan kabupaten Lamandau Sunarto mengatakan, dalam pemecahan rekor Muri itu pihaknya bertanggung jawab menyediakan bahan baku. Dalam beberapa tahun terakhir, para petani sangat antusias menanam keladi korup matah yang sangat laku dan bernilai ekonomis tinggi di pasaran.
”Keladi korup matah ada dua jenis yang berwarna putih dan kuning. Endemik tumbuh di daerah kecamatan delang dan batangkawa. Kelebihannya tidak gatal seperti keladi lain, bahkan metah pun bisa dimakan langsung," ungkap Sunarto. (mex/ign)