PALANGKA RAYA – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar rapat senat terbuka untuk memilih bakal calon Dekan Faperta periode 2019 hingga 2024. Ada tiga bakal calon yang berebut kursi orang nomor satu di fakultas tersebut.
Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Andrie Elia mengatakan, Faperta melaksanakan pemilihan dekan yang baru karena menjadi tugas tambahan. ”Pemilihan ini menentukan siapa yang berhak dan bisa memimpin fakultas dalam empat tahun ke depan,” ucapnya, Rabu (7/8).
Menurutnya, pemilihan pimpinan fakultas bukan memilih seorang tokoh politik. Sebab, pemilihan itu akan mewujudkan marwah civitas akademika yang bermartabat dan terintegritas.
”Siapa yang nantinya terpilih wajib didukung dan selepas pemilihan ini diharapkan jangan ada yang saling sikut-menyikut. Semuanya demi tujuan pengembangan institusi akademika,” harapnya.
Sesuai dengan tata tertib (tatib) yang ditelah ditetapkan, ada tiga bakal calon Dekan Faperta yang akan diuji panelis dalam mengetahui gagasan, program kerja, dan visi misinya.
Tiga bakal calon dekan itu, yakni Bambang S Lautt, Evi Veronika, dan Sosilawati. Panelis yang ditunjuk sebanyak tujuh orang. Dari tujuh panelis, hanya lima orang yang hadir dengan latar belakang guru besar atau profesor.
Di samping itu, pria berkacamata ini menekankan keterbukaan informasi publik. Terutama pentingnya keterbukaan di lingkup perguruan tinggi. Dengan keterbukaan informasi dan peningkatan mutu, juga berpengaruh terhadap meningkatnya prestasi dan peringkat (grade). Terbukti UPR saat ini berada diperingkat 55 universitas terbaik dari seluruh universitas di 34 Provinsi.
Untuk penerimaan calon mahasiswa baru juga mengalami peningkatan. Kuota yang awalnya disediakan untuk dua ribu mahasiswa, ditambah menjadi 3.600 calon mahasiswa baru yang diterima. Ditambah lagi perguruan tinggi negeri nomor satu di Kalteng ini mulai diminati calon mahasiswa baru dari luar daerah.
”Ini semua motivasi dan kerja keras dari keterbukaan informasi publik, supaya UPR menjadi civitas yang akademika, berintegritas, dan bermartabat,” tandasnya. (sos/ign)