SAMPIT – Semarak pesta memeriahkan peringatan HUT kemerdekaan RI di Desa Bapeang berakhir jadi petaka, Minggu (18/8) malam. Seorang warga, Herman (40), yang juga pemain kuda lumping, tewas seketika setelah tubuhnya menerima secara langsung listrik bertegangan tinggi.
Ratusan pengunjung yang saat itu menikmati sajian hiburan di halaman kantor Desa Bapeang, berubah panik. Kepala Desa Bapeang Rahmadi mengatakan, acara yang awalnya berlangsung meriah itu terpaksa harus dihentikan.
”Korban tersengat listrik hingga nyawanya tidak dapat diselamatkan,” kata Rahmadi saat ditemui di kediamannya. Awalnya, lanjut Rahmadi, korban yang baru saja tampil sebagai salah satu peserta atraksi kuda lumping itu mendatangi tenda di sekitar lokasi acara. Tiba-tiba listrik padam. Warga lalu harus menggunakan mesin genset untuk menyalakan listrik. Saat listrik menyala itulah petaka terjadi. Tiba-tiba saja langsung kesetrum.
”Saat itu kabel listrik yang rusak telah terhubung dengan tiang tenda di lokasi kejadian. Saat lampu sudah dinyalakan, secara bersamaan korban memegang tiang tenda. Saat itulah korban kesetrum,” katanya.
Melihat kejadian tersebut, warga berubah menjadi panik. Sebagian warga langsung melarikan korban ke RSUD dr Murjani Sampit. ”Karena mobil ambulans belum tiba, akhirnya kami menggunakan pikap, sementara korban mengembuskan napas terakhirnya saat dilarikan ke rumah sakit,” ujarnya.
Rahmadi mengatakan, kejadian tersebut tidak dilaporkan ke aparat kepolisian lantaran keluarga korban sudah mengikhlaskan kepergian Herman. Meski demikian, Rahmadi beserta stafnya berencana akan berkoordinasi dengan Pemkab Kotim untuk memberikan uang duka kepada keluarga korban.
”Kami selaku pihak desa turut berduka atas kepergian korban,” katanya. Keterangan berbeda disampaikan Amat (24), warga Desa Bapeang. Dia mengatakan, korban saat itu sedang memperbaiki kabel saat listrik padam. Saat pekerjaannya belum selesai, tiba-tiba listrik menyala tanpa sepengetahuan korban, sehingga korban tersengat dan langsung tak sadarkan diri.
”Ada sebagian kabel rusak kemudian diperbaiki korban. Korban tidak tahu kalau jalur listrik di lokasi kejadian segera dihidupkan,” kata Amat, seraya menambahkan korban meninggalkan satu istri dan dua anak. (sir/ign)