SAMPIT- Anggota DPRD Kotim yang diwakili Wakil Ketua I DPRD Kotim sementara Darmawati, bersama anggota DPRD Kalteng Sinar Kemala, menggelar pembagian sekitar 2000an masker gratis kepada masyarakat, kemarin. Aksi sosial ini juga mengajak sejumlah jurnalis di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotim.
Wakil Ketua Sementara DPRD Kotim Darmawati pada kesempatan itu sekaligus mengajak masyarakat untuk melindungi diri dari asap, yakni dengan mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Masyarakat harus sadar jika asap tersebut membahayakan kesehatan. Sebagai orang tua hendaknya juga memperhatikan dan melindungi keluarga dari asap, dan jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang penting," imbuhnya.
Darmawati juga meminta kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan karena asap akibat kebakaran lahan dapat merugikan masyarakat lainnya. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk peduli, yakni turut membantu memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di sekitar lingkungannya.
"Kebakaran hutan dan lahan saat ini terjadi tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada tim pengendali Karhutla saja untuk memadamkannya. Namun partisipasi semua pihak sangat dibutuhkan," tegasnya.
Sementara itu Sinar Kemala juga menyatakan, kegiatan sosial ini sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap masyarakat dan siswa, karena sudah beberapa hari terakhir ini Kota Sampit dan sekitarnya diselimuti asap tebal.
Pembagian masker dimulai di pelabuhan feri penyeberangan menuju Kecamaran Seranau. Ke pusat perbelanjaan pasar mentaya (PPM) dan di SDN 1 Ketapang. Di sekolahan tersebut pembagian masker disambut dengan baik oleh para guru dan ratusan pelajarnya.
Berdasarkan keterangan pihak sekolah dan siswa selama ini di sekolah mereka belum pernah ada pembagian masker secara gratis. Sehingga masker yang dibagikan langsung dikenakan oleh siswa.
Pada kesempatan itu pihak sekolah diimbau untuk tidak melaksanaan kegiatan belajar di luar ruang kelas, ketika kabut asap melanda. Selain itu, pihak sekolah juga diminta untuk memberikan toleransi terhadap siswa yang masuk terlambat. (ang/gus)
