SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Kamis, 12 September 2019 15:42
Lebih Lugas tanpa Drama Politik

Beda Cara Sugianto Sabran dan Teras Narang ketika Kembali Mencalonkan Diri

TANPA DRAMA: Bakal calon gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat mengajukan berkas pendaftaran ke Ketua DPD PDIP Kalteng Arton S Dohong, Selasa (10/9) lalu.(YUSHO/RADAR SAMPIT)

Sugianto Sabran memastikan diri kembali maju dalam Pilkada 2020 mendatang. Sebagai petahana, langkah politik Sugianto tergolong cepat. Tanpa drama. Menengok ke belakang. Hampir satu dekade silam, Teras Narang juga kembali mencalonkan diri. Terlihat jelas perbedaan dua politikus itu.

==========

Memori Pilkada 2015 lalu masih segar dalam ingatan Sugianto Sabran. Dinamika politik saat itu, memaksa Sugianto melakukan manuver politik ekstrem. Pria berlatar belakang pengusaha itu membelot dari partai yang membesarkan karier politiknya. Niatnya maju dalam Pilkada Kalteng membuatnya mengambil langkah itu.

PDIP saat itu lebih memilih pasangan Willy M Yoseph dan Wahyudi K Anwar untuk dijagokan merebut kursi kekuasaan di Kalteng. Sugianto yang ditinggal partainya tak tinggal diam. Dia menggalang dukungan dari sejumlah partai politik sebagai kendaraannya maju bertarung dalam pesta demokrasi.

Langkahnya tak sia-sia. Sugianto bersama Habib Ismail Bin Yahya berhasil merebut tampuk kepemimpinan yang sepuluh tahun lebih dikuasai PDIP yang menempatkan kadernya, Agustin Teras Narang dan Achmad Diran sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng selama dua periode.

Pasangan Sugianto-Habib (SOHIB) yang disokong Gerindra, PAN, PKB, PPP, Partai Demokrat, dan Partai Golkar sukses menumbangkan jagoan PDIP, Willy-Wahyudi. Namun, dinamisnya politik pula yang akhirnya membawa Sugianto kembali pada partai asalnya. Tak lama setelah pesta demokrasi usai.

Menjelang Pilkada Kalteng 2020, Sugianto kembali ”berjudi”. Dia siap turun ke arena laga pilkada dengan pasangan yang berbeda. Namun, kali ini, Sugianto benar-benar ingin menggunakan partai berlambang banteng moncong putih itu. Kepastian itu terlihat jelas dari langkahnya yang langsung mendaftar di hari pertama ketika PDIP membuka pendaftaran bakal calon Pilkada Kalteng.

Langkah Sugianto tergolong cepat dan lugas. Tanpa basa-basi politis atau menciptakan suasana dramatis. Alasannya jelas. Dia tak ingin kehilangan kesempatan mendapat rekomendasi PDIP. Nilai tawarnya pun sangat kuat. Sugianto merupakan petahana. Dukungan dia kembali maju juga disuarakan sejumlah kalangan.

”Tentu dalam bertanding (pilkada, Red) kami pernah merasakan bagaimana tidak bisa maju menggunakan perahu PDIP karena terlambat mendaftar. Nah, sekarang ini saya datang lebih awal, karena takut ketinggalan lagi, sehingga saya tegaskan maju sebagai bakal calon gubernur melalui PDIP,” katanya, Selasa (10/9) lalu.

Sugianto secara lugas membuka kembali memori lamanya. Sekaligus menyingkap alasan dia dulu tak mendapat restu PDIP. Meski pasangannya belum ada, kali ini dia menyatakan kesiapannya kembali menjadi Gubernur Kalteng periode selanjutnya melalui dukungan PDIP dan memenangkan partai tersebut.

Situasi itu berbanding terbalik 180 derajat saat Teras Narang kembali menyatakan diri maju dalam Pilkada Kalteng 2010 silam. Saat sejumlah nama penantang bermunculan, Teras belum juga memberikan kepastian.

Dalam arsip pemberitaan Radar Sampit, meski didesak sejumlah kalangan, Teras tak juga memastikan diri maju lagi. Termasuk ketika sejumlah pewarta berkali-kali bertanya sikap politiknya. Dia selalu beralasan masih mempertimbangkan kemungkinannya kembali memimpin Kalteng.

Secara diplomatis, mantan politikus Senayan itu mengatakan, akan melihat tantangan ke depan. Apabila memutuskan maju kembali, menurutnya, harus lebih baik dari kepemimpinannya selama lima tahun sebelumnya.

”Maaf ya, yang saya kejar bukan gubernurnya, tetapi bagaimana meningkatkan pembangunan di Kalteng,” katanya dalam satu kesempatan kepada wartawan, 10 November 2009 silam.

Kepastian Teras Narang kembali maju saat itu memang paling ditunggu. Sebagai petahana, dia banyak diuntungkan. Elektabilitasnya juga sangat tinggi. Namun, publik dibuat penasaran karena tak juga ada kepastian. Padahal, para penantangnya terus bergerilya menggalang dukungan.

Akhirnya, dalam satu kesempatan, tepat 40 hari sebelum pendaftaran calon kontestan Pilkada Kalteng di KPU dibuka, Teras Narang menyatakan keinginan maju itu dalam sebuah acara. Dia mengambil momentum yang sangat-sangat tepat, yakni Musyawarah Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).

Kegiatan itu dihadiri ratusan orang dari beragam suku dan budaya. ”Saya, Agustin Teras Narang akan meneruskan dan menuntaskan pembangunan di Kalteng. Semboyan saya teruskan dan tuntaskan pembangunan menuju Kalteng sejahtera dan bermartabat,” kata Teras Narang 18 Januari 2010.

Dia juga menyatakan akan kembali maju bersama Achmad Diran. ”Saya tetap setia untuk berpasangan dengan Wakil Gubernur Achmad Diran dalam Pemilukada mendatang,” ucapnya.

Pernyataan itu mengakhiri drama politik yang tercipta sebelumnya. Strategi politik itu juga sukses menyedot perhatian publik. Sikap yang tak pasti dari sang petahana, diakhiri dengan pernyataan cantik dalam momentum yang pas. Teras-Diran akhirnya juga sukses kembali menjabat setelah menumbangkan empat pasangan penantangnya.

Teras Narang dan Sugianto sama-sama dibesarkan PDIP. Keduanya juga sama-sama pernah menjabat anggota DPR RI sebelum menjadi pemimpin Kalteng. Namun, soal strategi politik, keduanya punya gayanya masing-masing. (ign)

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers