SAMPIT-Warga Kecamatan Pulau Hanaut merasa terbantu dengan adanya bantuan air bersih dari pemerintah Kabupaten Kotim yang telah distribusikan ke desa-desa, yang mengalami krisis air bersih, pekan kemarin.
Diungkapkan Camat Pulau Hanaut Eddy Mashami kepada Radar Sampit, adanya bantuan air bersih dari pemerintah Kabupaten Kotim untuk masyarakat itu sangat membantu warga yang mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih selama kemarau berlangsung.
”Masyarakat sangat terbantu, tetapi belum bisa semua dapat, karena jumlah warga terlalu banyak,”ungkapnya.
Untuk itu dirinya mengarahkan kepala desa di desa yang mendapatkan bantuan pasokan air bersih, agar memprioritaskan orang yang tidak mampu untuk didahulukan. Selain itu pendistribusian kepada warga desa dilakukan dengan cara masing-masing. Antara lain warga desa diminta membawa jeriken, ember, atau bak air kecil, ke pelabuhan desa masing-masing untuk pemerataan pembagian. Namun warga di larang untuk membawa drum.
”Walau masih belum bisa rata, tapi kami berusaha untuk memohon bantuan tambahan ke kabupaten, alhamdulillah selalu dipenuhi,” tambah Eddy.
Dikatakannya pula, di masing-masing desa ada yang dijatah air bersih untuk 1 tangki berisi 10 liter air. Selain itu untuk mendapatkan air bersih tersebut, warga mengantre sampai malam untuk mendapatkan air bersih seukuran 5 liter saja. “Masyarakatnya banyak, dan tidak cukup airnya,”tambah Eddy.
Meski begitu lanjutnya, antrean warga tidak sampai sebabkan rusuh ataupun keributan. Antrean tetap berjalan dengan tertib, meski panjangnya antrean tidak sebanding dengan air yang didapat warga yang telah lama menunggu.
”Kepada warga kita berikan penjelasan dan dimohon untuk sabar, karena kita akan mintakan lagi bantuan serupa” tambah Eddy.
Diinformasikan, sebanyak 18.267 penduduk dari 13 desa di Kecamatan Pulau Hanaut mendapatkan bantuan air bersih. Satu desa diprioritaskan mendapatkan bantuan satu tangki air kapasitas 5.000 liter air bersih. Hanya ada satu desa yang tidak mendapatkan bantuan air bersih yakni Desa Satiruk, sebab melihat potensi sumber air di desa tersebut yang masih dapat dimanfaatkan hingga saat ini.(yn/gus)