SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Jumat, 11 Oktober 2019 13:50
Serma (Purn) Imanuel Nuhan Tutup Usia

Prajurit Terakhir, Penerjun Pertama AURI

PEJUANG: Jenazah salah satu penerjun payung pertama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), Serma (Purn) Imanuel Nuhan ketika disemayamkan di rumah duka, kemarin.(DODI/ RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA- Kabar duka menyelimuti Kalimantan Tengah. Salah satu penerjun payung pertama Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI), Serma (Purn) Imanuel Nuhan menghembuskan nafas terakhir, Rabu (9/10) sekitar pukul 19.10 WIB, di Rumah Sakit Doris Slyvanus Palangka Raya.

Wafat di usia 96 tahun, pejuang kelahiran Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah ini disemayamkan di rumah duka di Jalan G Obos 24, Palangkaraya. Direncanakan, mendiang akan dikebumikan secara militer di Makam Pahlawan Sanaman Lampang Jalan Tjilik Riwut Km 2,5, Palangkaraya.  Walau pihak TNI AU menawarkan agar jenazah dimakamkan di TMP Kalbata, Jakarta.

Imanuel merupakan prajurit terakhir sebagai penerjun pertama dalam sejarah Indonesia, bersama dua belas prajurit AURI. Tanggal 17 Oktober tahun 1947 ketika itu, mereka berhasil diterjunkan dan mendarat di Desa Sambi wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Mereka para penerjun tersebut antara lain,  adalah Heri Hadi Sumantri, FM Suyoto, Iskandar, Ahmad Kosasih, Bachri, J Bitak, C Willem, Amirudin, Ali Akbar, M. Dahlan, JH Darius dan Marawi, serta Imanuel Nuhan.

Atas jasa-jasanya, semasa hidup Imanuel menerima banyak penghargaan, antara lain Penghargaan Tanda Weteran RI Bintang Griya, tanda jasa bintang aksi militer satu, piagam peristiwa perang I dan II dan Satya Lencana Narapa oleh Presiden Soekarno.

Anak kandung almarhum, Hernison Nuhan (45) kepada Radar Palangka menerangkan, sebelum meninggal dunia ayahnya itu memang kerap kali sakit dan puncaknya sempat meludah darah, hingga dirujuk  ke ruang IGD Doris. Sempat diberikan pertolongan, namun tuhan berkehendak lain, hingga menghembuskan nafas terakhir.

”Kondisinya sering sakit dari 2007 lalu, sempat dibawa ke Banjarmasin dan ke rumah sakit di Palangka Raya lebih dari lima kali. Nah Rabu malam, saat dibawa itu memang sudah kritis, sampai akhirnya Tuhan berkehendak lain dan dinyatakan meninggal dunia,” terangnya.

Hernison juga menyampaikan dalam hidup almarhum, ada beberapa pesan yang selalu diharapkan kepada pemerintah daerah dan TNI, yakni baik telah tiada maupun masih hidup, harus menghargai jasa-jasa mereka.

”Pesan beliau kepada pimpinan Korem 102/Panju-panjung maupun pihak TNI,  apabila cucu dan cicitnya ingin menjadi TNI baik darat, laut dan udara bahkan kepolisian agar bisa dipermudah dan diprioritaskan,” ujarnya.

Dilanjutkan Hernison, berdasarkan kesepakatan keluarga, alamarhum tetap dimakamkan di Sanaman Lampang, walaupun memang ada prioritas dari TNI AU untuk dimakamkan ke taman makam Kalibata.

”Kami tetap putuskan di Sanaman Lampang untuk dimakamkan, karena di lokasi itu dimakamkan juga komandan beliau, almarhum mayor M Dahlan dan juga almarhum Tjilik Riwut serta almarhum letnan muda J Bitak. Dengan meninggalnya bapak, maka seluruh penerjun pertama di Indonesia sudah tidak ada lagi,” paparnya.

Disampaikannya pula, perjuangan almarhum sangat berliku liku .Awalnya mengikuti sekolah pelayaran menjadi tentara Jepang di Makasar. Setelah terjadi pengeboman Hirosima dan Naga Saki, almarhum bergabung ke Tentara Rakyat Indonesia (TRI). Disitu berjuang bersama arek-arek Surabaya,  hingga Kemerdaan Indonesia terwujud.

Lalu setelah merdeka, Imanuel ke Makasar untuk mengambil sertifikat tentara Jepang dan mendapat pangkat Kalsi. Setelah itu bergabung ke TRI Divisi empat Tuban dan bersama 74 personel lainnya dikirim ke Kalimantan. Sempat melakukan pertempuran di kawasan Pangkalan Bun, diantaranya di Teluk Bogam, Sai Tabuk dan Sei Rangas.

Dilokasi itu pasukannya berhasil menguasai delapan wilayah, namun komandan  tertembak mati hingga seluruhnya kembali ditarik ke Tuban. Tak lama usai operasi tersebut, lalu datang Tjilik Riwut menindaklanjuti surat Gubernur Kalimantan Pangeran Mohammad Noor,  tentang permintaan kepada AURI.

Permintaan itu antara lain agar dapat mengirimkan pasukan payung ke Kalimatan untuk membentuk dan menyusun gerilyawan dalam membantu perjuangan rakyat Kalimantan. Selain itu mendirikan stasiun radio induk untuk keperluan membuka jalur komunikasi antara Kalimantan dengan Yogyakarta.

Kemudian lanjut Hernison,  usai itu permintaan tersebut disambut Kasau saat itu, Komodor Udara Suryadi Suryadarma. Dan kemudian memerintahkan Mayor Udara Tjilik Riwut untuk mempersiapkan prajurit-prajurit AURI yang akan diterjunkan di Kalimantan. Hingga dilakukan pemilihan dari setiap suku dan terpilihnya 13 orang tersebut, salah satunya Imanuel.

“Lalu di lakukan penerjunan Pada 17 Oktober 1947 dini hari dengan pesawat Dakota RI-002, dengan pilot Bob Freeberg dan co-pilot Opsir Udara III Suhodo. Mereka take off dari Pangkalan Udara Maguwo menuju Kalimantan dengan melintasi lautan dan menelusuri hutan belantara. Penerjunan 13 orang itulah yang jadi penerjunan pertama,” tuturnya.

Dia menambahkan,  ayahnya itu pernah cerita saat mendarat di Sambi mereka terpisah dengan rekan-rekannya. Bahkan ia tersangkut di atas pohon, dan  mencari makan di dalam hutan belantara untuk bertahan hidup. Karena tidak ada informasi, saat itu Imanuel disangka meninggal dunia,  karena terpisah hingga satu bulan lamanya di dalam hutan,  tanpa memakan nasi.

”Jadi setelah satu bulan itu mereka bisa berkumpul hingga melakukan aktivitas. Sampai akhirnya almarhum diperbantukan sebagai humas di masa Gubernur Tjilik Riwut. Hingga menjadi orang kepercayaan pak Tjilik Riwut dan pensiun pun di pemerintahan provinsi Kalteng.” Pungkas Hernison.(daq/gus)

 

 


BACA JUGA

Sabtu, 12 Juli 2025 13:36

Wakil Wali Kota Hadiri Rapat Paripurna DPRD

PALANGKA RAYA – Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini…

Sabtu, 12 Juli 2025 13:36

Pemkot Laksanakan Penginputan Inovasi Daerah Tahun 2025

PALANGKA RAYA - Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Badan Perencanaan…

Sabtu, 12 Juli 2025 13:35

Komitmen Mendorong Percepatan Transformasi Digital

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menegaskan…

Jumat, 11 Juli 2025 17:53

Turunkan Kasus Stunting melalui Program Genting

PALANGKA RAYA- Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen dalam percepatan penurunan…

Jumat, 11 Juli 2025 17:52

Dukung Program Ketahanan Pangan dengan Menanam Jagung

PALANGKA RAYA –Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini menghadiri…

Jumat, 11 Juli 2025 17:51

Wali Kota Ajak Masyarakat Manfaatkan Layanan 112

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengimbau…

Jumat, 11 Juli 2025 17:51

Optimalkan Implementasi Perda Kemajuan Budaya

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka…

Jumat, 11 Juli 2025 17:50

Terus Pacu Program Prioritas

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi mengingatkan…

Jumat, 11 Juli 2025 17:50

Harus Pastikan Pegawai Bebas Narkoba

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Palangka…

Jumat, 11 Juli 2025 17:43

Wagub Harapkan DBH Dibagi Secara Adil

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Edy Pratowo,…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers