SAMPIT – Sebanyak 13 formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tak terisi. Formasi itu terdiri dari tujuh formasi guru SD, dokter spesialis, dan dokter gigi.
”Pendaftaran sudah ditutup sejak Senin (25/11) lalu dan ada 13 formasi yang tidak terisi,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kotim Alang Arianto, Rabu (27/11).
Menurut Alang, kemungkinan tidak terisinya 13 formasi tersebut disebabkan lokasi tugasnya yang terletak di pelosok. Hal itu yang diduga menjadi penyebab tidak adanya pendaftar. ”Lokasinya itu seperti di Kecamatan Tualan Hulu dan lainnya,” kata Alang.
Pemkab Kotim sebelumnya mendapat alokasi 213 formasi, yang terdiri dari formasi tenaga pendidikan 139 formasi, tenaga kesehatan 14 formasi, dan tenaga teknis 60 formasi. Formasi yang tidak terisi itu otomatis hangus dan akan kembali diusulkan jika ada penerimaan CPNS tahun berikutnya.
Jumlah pelamar CPNS, lanjut Alang, tercatat sekitar 3.150 pendaftar. Dia menyesalkan formasi yang tidak ada pendaftarannya. Padahal, formasi tersebut dibuka karena kebutuhan masyarakat, baik untuk tenaga guru dan tenaga kesehatan.
Formasi yang tidak terisi, kata Alang, bisa saja bertambah, tergantung jumlah pelamar formasi tersebut. Apabila hanya ada satu atau dua pelamar, dari pelamar tersebut tidak ada yang memenuhi ambang batas nilai yang ditetapkan pemerintah, otomatis formasi tersebut kosong.
Alang menjelaskan, tahapan seleksi CPNS dibagi tiga tahap dengan sistem gugur yang meliputi seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar (SKD) menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) dengan bobot 40 persen serta seleksi kompetensi bidang (SKB) menggunakan sistem CAT.
”Ujian seleksi dilaksanakan di aula gedung balai diklat aparatur BKD Kotim Jalan Asrama Haji Km 3,5, tepatnya di belakang Stadion 29 November Sampit,” terang Alang.
Hasil seleksi administrasi diumumkan pada 17 Desember dan pengumuman pelaksanaan seleksi SKD akan dilakukan Februari 2020. Begitu juga dengan pelaksanaan SKD, pengumuman hasil SKD, dan peserta yang mengikuti SKB akan diumumkan pada bulan yang sama.
Akhir seleksi CPNS tahun anggaran 2019 akan diumumkan pada April 2020. ”Pendaftaran dan seluruh proses seleksi tidak dipungut biaya,” tegas Alang.
Alang mengatakan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas pungutan atau tawaran berupa apa pun oleh oknum yang mengatasnamakan Panitia Seleksi Pengadaan CPNS Pemkab Kotim.
Dia menjanjikan pelaksanaan seleksi CPNS dilakukan transparan dan diawasi ketat banyak pihak. Sistem pelaksanaannya juga terus ditingkatkan dengan tujuan menekan sekecil mungkin peluang terjadinya kecurangan.
Alang memotivasi para calon pelamar formasi CPNS agar percaya diri bersaing dalam seleksi. Semua peserta memiliki peluang dan kesempatan yang sama meraih nilai tertinggi dan lulus menjadi PNS. (yn/ign)