PANGKALAN BUN - Orangutan Foundation International (OFI) dan Seksi Wilayah Konservasi (SKW) II BKSDA Kalteng melepasliarkan empat individu Orangutan di Camp Natai Lengkuas, Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Senin (16/12).
Sejatinya OFI/OCCQ dan BKSDA berencana melepasliarkan enam Orangutan hasil rescue dari BKSDA Kotim maupun hasil penyerahan dari masyarakat di Kotawaringin Barat. Namun dengan berbagai pertimbangan hanya empat Orangutan yang dirilis di habitat aslinya.
Sesuai dengan data yang diterima dari SKW II BKSDA Kalteng, Orangutan yang rencananya dilepasliarkan tersebut adalah 4 Orangutan berjenis kelamin betina dan 2 berjenis kelamin jantan. Mereka merupakan individu yang sudah menjalani rehabilitasi di OCCQ dari tahun 2006 hingga 2019, yaitu Beatrix berusia 15,5 tahun, Erin 13 tahun, Indian berusia 5 tahun, dan Ismi berusia 16,5 tahun. Sementara itu untuk dua individu berjenis kelamin jantan adalah Junai berusia 18 tahun dan Rambo berusia 8 tahun yang diserahkan BKSDA ke OCCQ.
Kegiatan pelepasliaran Orangutan tersebut menempuh waktu sekitar 3,5 jam dengan menggunakan kelotok dan 1,5 jam jika menggunakan speed boat.
Polisi Hutan BKSDA Kalteng, Muda Yulivan yang turut dalam kegiatan rilis Orangutan ke Camp Natai Lengkuas menyampaikan bahwa pada kegiatan rilis tersebut yang semula direncanakan enam Orangutan akhirnya hanya empat individu yang dilepasliarkan, yakni dua individu Orangutan berjenis kelamin betina dan 2 berjenis kelamin jantan, yaitu Indian dan Ismi serta Junai dan Rambo.
“Akhirnya yang dirilis hanya 4 individu Orangutan, karena yang dua belum siap untuk dilepasliarkan karena masih dalam perawatan,” ujarnya, Selasa (17/12).
Ia menambahkan, guna memastikan Orangutan yang dilepasliarkan itu selamat dan mampu melanjutkan kehidupan di alam bebas maka, seluruh kegiatan Orangutan yang dirilis tersebut akan terus dimonitoring oleh tim patrol selama dua minggu.
Kemudian tim patroli tersebut juga akan mencatat seluruh kegiatan Orangutan tersebut dalam agenda tiap - tiap individu yang dilepasliarkan.
“Setiap satu individu Orangutan akan ada yang terus mengikuti, dan mencatat semua kegiatan dalam agenda tiap Orangutan, hal ini untuk memastikan bahwa mereka memang sudah siap untuk hidup di alam,” pungkasnya.
Untuk diketahui bahwa saat tim melepaskan individu Orangutan tersebut di Camp Natai Lengkuas TNTP nampak orangutan tersebut langsung naik ke atas pohon dan menghilang di rimbunnya hutan TNTP. (tyo/sla)