KUALA KURUN – Gereja Pantekosta Tabernakel (GPT) Berkat Iman Kuala Kurun melaksanakan ibadah dan perayaan Natal tahun 2019, yang mengusung tema hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang, dan sub tema meruntuhkan tembok pemisah.
”Melalui sub tema tersebut, kami ingin seluruh umat kristiani bisa menjadi sahabat Allah dan sesama umat manusia. Semua itu tentu melalui proses. Jangan sampai ada tembok pemisah antara Allah dengan umatnya,” ucap Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya S Monong, Rabu (8/1) malam.
Dia mengatakan, ada lima tembok pemisah yang harus dihilangkan, yakni keangkuhan diri dan suka membanding-bandingkan, mencintai diri sendiri, merasa paling benar sendiri dengan tidak bisa menerima perubahan, sikap sok tahu, dan kelicikan.
”Semua tembok pemisah itu harus selalu dipahami oleh seluruh jemaat GPT Berkat Iman dan jemaat gereja lain, sehingga hidup ini akan lebih bermakna. Tembok pemisah tersebut harus dihancurkan dengan sikap rendah diri, dan mengikuti teladan Allah,” tuturnya.
Sementara itu dalam khotbahnya, Pendeta Deddy Yosafat meminta kepada seluruh umat kristiani agar menjadi sahabat Allah, dengan rasa cinta yang dimiliki. Allah dapat berbicara layaknya seorang teman, saling berhadap-hadapan, dan apapun yang diminta pasti berikan.
”Kami ingin seluruh umat Kristen harus selalu sabar. Jangan mudah posesif, tersinggung, dan terprovokasi. Selalu berpikir yang positif dan menjadi sahabat yang baik bagi Allah dan sesama umat manusia,” ujarnya.
Pada perayaan Natal GPT Berkat Iman ini, juga dihadiri olhe Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gumas Neni Yuliani, Staf Ahli Bupati Makmur Ginting, Camat Kurun Holten, Ketua Majelis Resort GKE Kuala Kurun Edison B Kuni, Damang Kepala adat Kecamatan Kurun yang juga Ketua Panitia Yehuda I Emun, seluruh jemaat GPT di Kecamatan Kurun, dan jemaat dari denominasi gereja yang ada di Kota Kuala Kurun. (arm/yit)