PANGKALAN BANTENG – Desa Sungai Hijau Kecamatan Pangkalan Banteng mulai siaga bencana banjir. Cukup dimaklumi karena kawasan itu merupakan langganan banjir saat musim hujan tiba.
Kawasan RT 9 dan 10 menjadi lokasi rawan yang mendapat perhatian serius, kemudian jalan poros dusun II juga tak kalah bahayanya. Wilayah itu juga rutin menjadi jalur luapan sungai yang mengancam akses keluar masuk masyarakat setempat.
Kasi Pemerintahan Desa Sungai Hijau, Vincent mengatakan bahwa saat ini kesiagaan atas potensi banjir diwilayahnya sudah mulai ditingkatkan. Terutama saat hujan mengguyur di sore hingga malam hari.
“Kalau hujan siang hari dan tiba-tiba ada banjir mungkin masih cukup mudah penanganananya. Namun jika banjir datang pada malam hari, ini yang menjadi kendala,” katanya.
Untuk mengatasi itu pihaknya mengatur warganya untuk berjaga saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut. “Terutama untuk hujan malam hari, kita betul-betul harus waspada. Apalagi jika hujannya merata sampai daerah atas (hulu) maka potensi banjir akan semakin tinggi,” terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Sungai Hijau, Valerianus Nurak menegaskan bahwasampai saat ini wilayah rawan banjir di Sungai Hijau masih terpantau aman. Meski demikian keswaspadaan warga tetap dianjurkan.
“Sementara ini masih aman untuk RT 9 dan 10. Tapi hingga minimat Maret nanti kita harus waspada. Karena berkaca dari tahun 2019 lalu, banjir muncul di akhir-akhir Februari dna puncaknya di awal Maret,” katanya.
Kemudian, kata dia, untuk masalah jalan poros dusun II termasuk jembatan yang ada, kini telah diganti dengan cor beton berupa box culvert sehingga jembatan lebih tinggi dari sebelumnya.
“Jembatannya aman dari luapan air sungai, tapi jalan di masing-masing ujung jembatan yang perlu perhatian lagi. Karena terkadang masih tergenang, dan kita masih upayakan untuk melakukan pengurukan dan penguatan dengan pemasangan batu,” tegasnya.
Selain itu, lanjut Valen, pihaknya juga akan menanam bamboo di kawasan tanggul sungai di kawasan dusun I terutama di pinggir sungai yang berdekatan dengan kawasan RT 9 dan 10. “Kita akan tanam bambu untukmencegah longsornya tanggul dan minimal mampu menghambat laju air,” pungkasnya. (sla)