NANGA BULIK- Pemkab Lamandau laksanakan penandatanganan kontrak pengadaan barang dan jasa program pembangunan tahun 2020. Pelaksanaan itu dilakukan secara serentak di 14 kabupaten dan kota di Kalteng melalui video teleconference
Di Lamandau, kegiatan itu dilaksanakan di aula Bappeda dan dihadiri oleh Wakil Bupati, Ketua DPRD, Kepala Pengadilan Agama yang mewakili Kajari Dan Kapolres , para Kepala SOPD, dan rekanan kontraktor.
“Ada 48 paket pekerjaan yang hari ini melakukan tandatangan kontrak, dengan total nilai Rp 2,3 miliar atau 1,4 persen dari keseluruhan belanja modal,” ungkap Wakil Bupati Lamandau, Riko Porwanto.
Sebenarnya pihaknya menargetkan lebih dari 30 persen pekerjaan yang bisa ditandatangani dalam kick off tersebut, namun karena berbagai kendala teknis yakni masihbpelelangan dan ada yang masih dalam masa sanggah maka belum bisa melakukan tandatangan kontrak.
“Kita targetkan pada Februari nanti target tersebut bisa terealisasi,” ucapnya.
Ia juga berharap melalui kick off ini penyerapan anggaran bisa lebih cepat dan bisa menggerakan perekonomian di Kabupaten Lamandau.
Dalam video teleconference tersebut Gubernur juga menanyakan kondisi keamanan dan perekonomian Kabupaten Lamandau, serta struktur APBD Kabupaten Lamandau. Bahkan gubernur juga menanyakan pabrik kelapa sawit non inti yang ada di Kabupaten Lamandau apakah berdampak positif bagi masyarakat.
“Kabupaten Lamandau kondusif dan aman terkendali, perekonomian tumbuh 6,8 persen . PBS non kebun juga sangat membantu para petani mandiri atau non plasma,” ungkapnya.
Sementara itu struktur APBD Lamandau, pendapatan di prediksi Rp 852 miliar lebih, sedangkan belanja sekitar Rp 880 miliar lebih. Yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp 419 miliar lebih dan belanja tidak langsung Rp 461 miliar lebih. (mex/sla)