SAMPIT- Artisanal Gold Council (AGC) berkunjung ke kantor Radar Sampit, Selasa (21/1). Tujuan mereka adalah memperkenalkan diri dan menyampaikan misi meningkatkan taraf hidup penambang emas skala kecil di Indonesia, khususnya di Kotawaringin Timur.
Direktur Eksekutif AGC Kevin Telmer mengatakan pihaknya telah bertekad ingin meningkatkan kemampuan penambang di Indonesia. Salah satunya dengan mengenalkan masyarakat soal teknologi penambangan emas tanpa merkuri.
”Kami juga konsen memperhatikan masalah gender dan perlindungan perempuan dan anak, makanya kami juga menggandeng lembaga swadaya masyarakat Lentera Kartini,” ungkap Kevin, melalui penerjemahnya.
Ia menambahkan, upaya melalui program AGC dan YEAI dan bekerja sama dengan mitra lokal, Lembaga Swadaya Masyarakat Lentera Kartini merupakan upaya untuk meningkatkan taraf kehidupan penambang skala kecil. Sehingga mereka dapat beralih dari praktik yang membahayakan menjadi praktik yang ramah lingkungan.
Selain itu, AGC bersama Yayasan Emas Atisanal Indonesia (YEAI) juga berupaya membantu mengelola kemampuan-kemampuan masyarakat yang lain. Selanjutnnya isu yang ada di daerah ini di bawa ke tingkat yang lebih tinggi, hingga internasional.
AGC juga aktif memberikan masukan agar pengembangan bisnis penambang emas skala kecil di daerah semakin maju. Termasuk di antaranya soal masukan investor dan tim ahli.
AGC memiliki program emas rakyat sehatera (PERS). Program ini bekerjasama dengan Yayasan Emas Artisana Indonesia (YEAI) yang didanai oleh Global Affairs Canada.
Meski terkesan mendadak, pihak Radar Sampit pun menerima kunjungan dengan antusias. Selain berdiskusi soal program peningkatan taraf hidup penambang emas skala kecil di Kotim, perwakilan AGC dan kader LSM Lentera Kartini juga berkesempatan melihat pabrik percetakan koran Radar Sampit.(oes)