PREDIKSI koran akan ”mati” di era digital sepertinyaterpatahkan bagi Radar Sampit. Koran initelahberevolusisesuaituntutan zaman. Bisa menampilkan konten video, dari Youtube, Instagram, ataupun media sosial lainnya.Bagaimana bisa?
Arusinformasi kian deras di dunia maya. Sekali sentuh berbagai informasi bisa didapat. Mulai dari konten yang bermanfaat hingga yang kaya akan mudarat.
Seakan tak terbendung, akun-akun media sosial pun terus lahir setiap harinya. Semua orang kini bisa bermedia.
Semua bisa jadi wartawan. Hanya bermodal bisa memfoto, merekam video, serta membubuhi sedikit informasi. Informasi pun tersebar. Bahkan, media-media online konvensional pun kalah cepat.
Radar Sampit mengamati itu semua. Sebagai media massa yang usianya banyak diramal banyak pihak, koran terkemuka ini terus berbenah. Salah satunya memanfaatkan teknologi sebagai medianya.
”Ini salah satu bentuk terobosan kami di lingkungan JawaPos Group untuk pembaca. Ini membuktikan koran bukan media yang ketinggalan zaman. Justru koran kini sudah menjelma menjadi media multiplatfrom (bisa diakses banyak media),” ujar DirekturUtamaRadar Sampit Siti Fauziah, Senin (3/2).
Quick Response (QR) code menjadi salah satu terobosan yang akan diterapkan Radar Sampit di setiap konten yang terbit di koran. QR code merupakan evolusi dari kode batang, yang akan menampilkan informasi lebih dari sekadar teks. Melainkan juga audio visual yang akan bertaut ke aplikasi yang terhubung jaringan internet.
Bagaimana Cara Mengaksesnya?
Radar Sampit akan menyertakan kode QR di berita yang dinilai menarik. Pembaca yang ingin tahu lebih bisa memindai menggunakan aplikasi pemindai seperti google lens, scanner qr code, maupun pemindai QR code bawaan kamera gawai smartphone.
Pemindai akan mengarahkan pembaca mengklik tautan atau linkyang mengarah ke informasi yang lebih detail.(oes/ign)