SAMPIT–Pascapengundian penempatan kios pedagang di Pasar Eks Mentaya Teater, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Diperdagin) Kotawaringin Timur memberikan tenggat waktu pedagang untuk menempati kios paling telat 14 Maret. Karena pedagang belum siap, tenggat waktu diperpanjang sampai 20 Maret.
”Kami sudah meminta pedagang untuk segera membenahi tempat jualannya sesuai dengan nomor kios yang sudah diterima dari hasil pengundian beberapa minggu lalu,” kata Plt Kepala Disperdagin Kotim Zulhaidir, Rabu (18/3).
Setelah pedagang dinyatakan pindah, bangunan yang sebelumnya dijadikan tempat berjualan kain akan dibongkar untuk menjadi tempat pedagang kuliner. Tim Pasar akan melakukan pembongkaran dan pembersihan lokasi pada 20 Maret.
”Kami minta pedagang agar segera pindah seluruhnya paling lambat tanggal 20 Maret 2020 dan pedagang wajib menempati kios yang sudah disediakan. Apabila kesulitan dalam melakukan pembongkaran secara mandiri, maka satpol PP dan tenaga keamanan siap membantu,” ujarnya.
Pantauan Radar Sampit, sejumlah kios masih tertutup rapat menggunakan rolling door. Hanya ada sekitar 2-3 saja yang sudah mengisi kios yang penuh dengan dagangannya. Sedangkan, pedagang yang lain masih sibuk menata kios di dalamnya untuk membuat rak penempatan kain.
Pedagang kain Fatmawati terlihat sibuk menata kain yang berada di kios miliknya. Kios yang tadinya kosong, sekarang penuh diisi tumpukan kain. Pemindahan ini sudah dilakukannya sejak lima hari belakangan ini.
”Sudah lima hari ini semua barang diangkut, pindahkan ke sini. Di sana (kios lama) sudah kosong,” ujarnya.
Fatmawati terlihat kesusahan menata dagangannya, bahkan beberapa barang dagangannya masih dibiarkan diletakkan di luar teras kios.
”Beginilah kiosnya ukurannya kecil seadanya. Semua dagangan sudah saya pindahkan, tetapi memang agak kesulitan menatanya,” ujarnya.
Dirinya tak ingin meninggalkan barang dagangannya di rumah sehingga semua dagangannya dibawa ke kios.
”Semuanya dibawa. Karena rumah jauh. Dari berbagai ukuran ada, kalau cuma contoh saja, orang mau coba ukuran malas beli. Mending dipajang semua, biar pembeli enak milihnya,” ujarnya.
Lain halnya yang dilakukan Adul (29). Dia masih disibukkan dengan penataan rak gantung yang diletakkan di dinding dan terlihat belum siap memindahkan barang dagangnnya kecuali patung-patung usang yang dimilikinya.
”Sampai sekarang masih jualan saja, kalau setop jualan mau dapat penghasilan dari mana. Dari imbauan pemerintah besok katanya hari terakhir pindah, makanya hari ini maksimalkan menata kios supaya barang bisa cepat dipindahkan,” ujar pedagang eks Taman Kota sejak tahun 2003 lalu.
Berbagai pedagang lainnya sudah melakukan ritual selamatan (berdoa) atas kios yang sudah sekian tahun tak berpenghuni tersebut. Namun, dirinya mengaku belum melakukannya.
”Pedagang di sebelah kios saya sudah selamatan biar merasa tentram dari gangguan makhluk gaib, karena kios inikan sudah lama tidak ditempati. Kalau saya belum (selamatan), mungkin nanti,” pungkasnya. (hgn/yit)