SAMPIT–Upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk menata sejumlah pedagang di Sampit tak selalu mendapat respon positif. Pemindahan pedagang kawasan Taman Kota Sampit ke bangunan baru eks Mentaya Teater pun sempat menuai pro dan kontra dari sejumlah pedagang.
Para pedagang menilai lokasi baru tidak strategis untuk berjualan. Karena sudah jadi keputusan pemkab, akhirnya semua pedagang menempati sejumlah ruko yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Setelah pindah ke bangunan baru pun muncul masalah lagi. Beberapa pedagang lama protes karena diletakkan di lokasi yang tidak menguntungkan.
“Kami minta keadilan, kenapa kami pedagang lama harus pindah ke bangunan atas. Sedangkan orang yang bukan asli pedagang eks Mentaya Teater malah dapat tempat yang bagus dan strategis,” ucap pedagang yang enggan menyebutkan namanya, Senin (6/4).
Menurutnya, sejumlah pedagang baru tidak ikut dalam pengambilan kupon pembagian toko. Pedagang pun mencurigai adanya permainan dalam pembagian lapak.
“Kami pedagang lama malah dapat di tengah-tengah dan terpisah-pisah. Tolong Pak Bupati sidak ke eks Mentaya Teater . Kasihan kami yang pedagang lama seakan-akan dibuat mati penjualannya,” tegasnya.
Ia juga berharap Bupati Kotim Supian Hadi tidak hanya melakukan sidak, namun juga mencari tahu siapa dalang yang memperjualbelikan toko di Pasar eks Mentaya Teater . (dia/yit)