PALANGKA RAYA – Kota Palangka Raya yang menjadi zona merah penyebaran virus Korona (Covid-19), masih tak sepenuhnya disadari oleh warga setempat. Padahal, penerapan maklumat Kapolri dan imbauan pemerintah setempat sudah dilakukan beberapa kali, agar warga berdiam diri di rumah dan tidak melakukan aktivitas berkumpul.
Pemandangan itu tergambar saat personel Bhabinkamtibmas, Pol PP dan Bhabinsa serta Lurah Pahandut Evendy, menemukan warung internet (warnet) atau tempat game online yang masih buka, dan dikunjungi anak-anak usia pelajar yang sedang diliburkan, Senin (30/3) kemarin.
Sebelum kedatangan tim Satgas Covid-19, terlihat beberapa anak-anak asyik bermain game online di warnet yang berlokasi di Jalan Dr Murjani itu. Mereka seakan tidak menghiraukan anjuran pemerintah untuk belajar dan berdiam di rumah. Akibatnya, aktivitas tersebut dibubarkan paksa oleh tim gabungan tersebut.
Lurah Pahandut Evendy mengatakan, pembubaran dan permintaan untuk menutup warnet itu dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi, bahwa ada warnet masih buka dan banyak didatangi anak-anak.
Saat pihaknya ke lokasi, ditemukan banyak anak-anak yang bergerombol di dalam warnet. Hingga terpaksa diminta pulang ke rumah masing-masing.
”Saya menyayangkan masih ada warnet buka, padahal sudah ada edaran walikota, gubernur dan maklumat Kapolri tentang menghentikan aktivitas tempat warga berkumpul. Makanya ini kami minta tutup dan bubar. Jika tetap ngeyel maka tim pembubaran akan dikerahkan,” imbuhnya.
Evendy menekankan, akan terus melakukan pemantauan di seluruh wilayah Pahandut. Dan jika kembali ditemukan maka akan disarankan untuk tutup, atau akan dikerahkan tim gabungan melakukan penutupan paksa. ”Kami hanya menyampaikan hal terbaik bagi masyarakat, sementara stop dahulu kegiatan seperti itu.” Tegasnya.
Menanggapi kedatangan tim tersebut, penjaga warnet menyampaikan dirinya hanya sebagai penjaga dan diinstruksikan pemiliknya untuk membuka. Dirinya pun mengakui tidak mengetahui ada larangan dan perintah menutup warnet selama 14 hari , karena adanya penyebaran virus korona.
"Saya tidak tahu pak, tetapi ini nanti saya sampaikan ke bos untuk dilakukan,” ujarnya sambil meminta namanya tidak dikorankan.
Sementara itu, salah satu pengunjung warnet, Amat, mengaku hanya ingin mencari hiburan hingga bermain game online di tempat tersebut. Ia mengakui memang disuruh gurunya hanya berada di rumah. ”Kami liburan, maka itu bermain di warnet pak,” tutur bocah berusia 8 tahun ini polos, saat ditanyai petugas. (daq/gus)