NANGA BULIK- Banyak cara dilakukan masyarakat untuk mengantidipasi penyebaran virus Covid-19 ini. Salah satunya yang dilakukan di Desa Batu Hambawang yang memilih melakukan ritual adat dan menutup desanya selama tiga hari.
"Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mecegah penyebaran Covid-19 yang sedang mewabah, maka kami selaku masyarakat Indonesia, khususnya kami warga Dayak di Desa Batu Hambawang melaksanakan ritual adat tolak bala, semoga diberkati," ujar Uyap, Kepala Desa setempat.
Pihaknya lantas meminta maaf kepada masyarakat dari desa lain karena hingga tiga hari ke depan tidak bisa masuk ke Desa Batu Hambawang. Saat ini pihaknya telah menutup jalan masuk ke desa dengan kayu dan spanduk pengumuman. Jalan akan kembali dibuka pada hari minggu besok.
"Kami harap ini bisa dipatuhi. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi adat," tegasnya.
Terpisah, Camat Sematu Jaya, M Syaifudin Zuhri menyatakan bahwa pihaknya menghormati acara adat tersebut sebagai upaya pencegahan Covid-19. Upacara adat tolak bala adalah kepercayaan yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat Dayak agar terhindar dari wabah, musibah dan bahaya lain yang mengancam masyarakat.
"Sudah saya berikan masukan ke Kades agar hal ini disosialisasikan ke masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan Sematu Jaya jauh-jauh hari, agar tidak menimbulkan permasalahan baru termasuk sosialisasi lewat medsos dan papan pengumuman di pintu masuk desa harus terpampang jelas. Hal ini sudah dilakukan. Semoga "lockdown adat" tersebut berjalan lancar," ucapnya.(mex/sla)