PULANG PISAU – Dua pasien positif Coronavirus Disease atau Covid-19 di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) dinyatakan sembuh. Sedangkan angka kesembuhan di Kalteng per 14 Mei sebanyak 81 orang. 

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pulang Pisau Edy Pratowo  menuturkan dua pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di RSUD Doris Sylvanus Kota Palangka Raya berasal dari Kecamatan Maliku dan Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulpis.

"Keduanya dari Desa Gantung dan Mantaren II," kata Edy Pratowo, Kamis (14/5).

Saat ini data Covid-19  di Pulpis stabil dan cenderung menurun. Edy mewanti wanti agar kondisi ini tidak membuat lengah masyarakat.

Ia juga meminta Gugus Tugas selalu melaksanakan sosialisasi dan mengedepankan langkah humanis kepada masyarakat, sehingga pesan-pesan sosialisasi dapat tersampaikan dengan baik.   

Secara terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Barito Utara (Batara)  H Siswandoyo menyampaikan, sejak tanggal 12 Maret hingga Rabu tanggal 13 Mei 2020 pukul 09.00 WIB, total pasien ODP kumulatif berjumlah 46 orang, dengan rincian rawat di RS ada 2 orang, 4 orang dalam proses pemantauan dan 40 orang selesai pemantauan.

Untuk jumlah pasien PDP berjumlah 17 orang dengan rincian hasil swab negatif 13 orang, menunggu hal lab 1 orang, pasien yang masih dirawat 2 orang dan isolasi mandiri 1 orang. Disampaikan juga bahwa dari total 17 orang tersebut pada kemarin ada penambahan 2 orang yang hasil rapid test (RDT) nya dinyatakan reaktif.

Sedangkan untuk positif berjumlah 3 orang yang dirawat di RSUD Doris Silvanus Palangka Raya, 2 orang pasien telah dinyatakan sembuh yakni pasien nomor 1 dan 3. Sedangkan pasien nomor 2 saat ini kondisi pasien dalam keadaan stabil dan masih menunggu hasil swab test lanjutan.

Terkait kasus pasien PDP yang terbaru, disampaikan bahwa pasien tersebut datang dengan keluhan diare, dan hasil skrining menunjukkan tidak memenuhi kriteria covid lainnya. Sehingga prosedur yang dilakukan sesuai penanganan pasien umum lainnya. Setelah dirawat dua malam, kecurigaan tim medis muncul pada saat keesokan harinya, pasien bercerita bahwa beberapa hari yang lalu ada keluarga beliau yang meninggal secara mendadak.

"Sejak dari itu muncul kecurigaan dan setelah itu dokter kami di rumah sakit berinisiatif untuk di rapid (test) saja, dikarenakan ada anggota keluarganya yang meninggal mendadak, setelah kita rapid hasilnya reaktif," Ucap Siswandoyo.

Langkah selanjutnya,  rumah sakit langsung melakukan rapid test kepada 31 orang tenaga kesehatan di Rumah Sakit yang berkontak atau menangani pasien secara langsung, "Alhamdulillah hasilnya negatif," lanjutnya.

"Saat ini tenaga kesehatan tersebut dikarantina di Rusunawa Rumah Sakit dan untuk sementara waktu tidak melayani pasien langsung sambil menunggu rapid test kedua dan hasil swab pasien yang berinisial MA tersebut keluar. Apabila hasil swabnya positif maka 31 tenaga kesehatan tersebut akan dilakukan swab test tanpa menunggu rapid test kedua," jelas Siswandoyo.

Terkait dengan contact tracing pasien PDP tersebut, Tim Medis telah melakukan rapid test terhadap keluarga, orang dekat pasien, dua orang pasien yang satu ruangan, termasuk warga yang menangani pengurusan jenazah anggota keluarga MA tersebut. "Kontak erat pasien ada 8 orang yang kita rapid dengan hasil 7 orang non reaktif dan 1 orang reaktif yakni istri dari pasien." dijelaskan pula bahwa ada 4 orang yang menangani jenazah anggota keluarga MA dan telah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif, jadi total ada 12 orang yang telah di rapid test terkait contact tracing pasien PDP tersebut.

Soal kewaspadaan dini terhadap jenazah keluarga pasien yang meninggal, Siswandoyo menyampaikan, akan dilakukan tracing kembali terhadap riwayat perjalanan dan pengobatan almarhum serta orang yang kontak erat dengan almarhum untuk dilakukan skrining dan rapid test.

Kepala Dinas Kominfosandi, M. Iman Topik selaku moderator pers rilis menyampaikan,  dengan rilis ini semoga tidak ada polemik dan kesimpang siuran berita terkait pasien PDP yang kemarin sempat heboh di media sosial. "Semoga dengan bantuan pemberitaan dari teman-teman wartawan dapat membantu pemerintah dalam memberikan informasi terkait perkembangan terbaru dan penanganan covid-19 di Barito Utara,” pungkasnya.

Ia juga berharap semoga Barito Utara dalam terkendali dari wabah pandemi ini. "walaupun ada pasien reaktif namun akan segera dilokalisir sehingga tidak menjadi wabah yang berkembang dan kita tetap aman sebagaimana doa dari kita semua," tutup Iman Topik.

Sementara itu berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Kalimantan Tengah, jumlah pasien positif Covid-19 mencapai 223 dengan rincian 131 dalam perawatan, 81 sembuh, dan 11 meninggal dunia. Selain itu, jumlah orang dalam pemantauan bertambah sembilan orang menjadi 236 orang. Sedangkan pasien dalam pengawasan bertambah 4 orang menjadi 65 orang. 

Sebaran pasien positif Covid-19 terbanyak berada di Kota Palangka Raya (57 orang), disusul Murung Raya (38), Kotawaringin Barat (33), dan Katingan (20). Sedangkan angka kematian tertinggi terjadi di Kapuas, yakni lima kasus. (der/yit)