SAMPIT – Sejumlah masjid di Kota sampit kembali dipenuhi jemaah salat Jumat kemarin (5/6). Aktivitas di rumah ibadah kembali dibuka Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur setelah hampir dua bulan ada imbauan ibadah di rumah masing-masing.

Terbukanya akses rumah ibadah membuat pelaksanaan salat Jumat di sejumlah masjid dipadati jemaah. Bahkan, terdapat jemaah yang sampai tak kebagian tempat untuk salat sehingga melaksanakan salat di halaman masjid sampai di bawah pepohonan.

Pantauan Radar Sampit di Masjid Agung Al Falah, jemaah salat Jumat terlihat disiplin. Sebagian besar jemaah yang memasuki area masjid langsung mencuci kedua telapak tangan dan mengenakan masker serta membawa sajadah masing-masing yang dikalungkan ke leher.
Para kaum Adam ini mulai mengisi shaf-shaf (barisan dalam salat) yang kosong dengan tetap menjaga jarak satu sama lain. Namun, adapula jemaah yang tidak mengenakan masker dan tidak membawa sajadah.

“Ramai benar Jumatan hari ini,” ucap seorang jemaah di Masjid Agung Al-Falah seraya menenteng sajadah.

Dari kejauhan datang lagi jemaah lainnya yang terlihat datang terlambat. “Nah enggak kebagian tempat, dimana salatnya nih. Mana enggak bawa sajadah,” ujarnya seraya bergumam sendiri sambil mencari tempat untuk salat.

Wardi, jemaah di Masjid Agung Al-Falah, merasakan perbedaan yang begitu signifikan saat salat Jumat kemarin. “Biasanya selama beberapa minggu kemarin salat Jumat tidak pernah sepenuh ini. Masih ada tersisa 3 shaf lagi ke belakang. Tetapi, hari ini karena bupati sudah memperbolehkan salat Jumat di masjid, jemaah langsung membeludak sampai ke selasar masjid,” ujarnya.

Dirinya pun terlihat sibuk mencari shaf kosong. “Biasa salat Jumat di dalam ruang masjid, ini enggak kebagian tempat sampai salat di teras,” ujarnya.
Sebelumnya, pelaksanaan salat Jumat di masjid sempat ditiadakan selama lima kali (lima minggu berturut-turut) tetapi pengurus masjid kembali melonggarkan pelaksanaan salat Jumat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti penggunaan masker, membawa sajadah masing-masing, menjaga jarak, dan mencuci tangan ditempat yang sudah disediakan.

“Ada lima kali seingat saya salat Jumat tidak dilaksanakan di masjid ini, tetapi setelah itu di Jumat berikutnya mulai dilaksanakan dengan jumlah jemaah yang tidak terlalu banyak,” ujarnya.

Menurutnya, pelaksanaan salat Jumat kemarin dua kali lipat lebih banyak dibandingkan kondisi sebelumnya.

“Kalau kondisi normal jemaah bisa mencapai 400-an jemaah dan pada masa pandemi turun sekitar 200an jemaah. Tetapi hari ini saya perkirakan ada 350-an jemaah yang hadir melaksanakan salat Jumat di sini,” ujarnya.

Pelaksanaan salat Jumat juga dilaksanakan di Masjid Wahyu Al- Hadi atau akrab dikenal Masjid Islamic Center. Pelaksanaan salat Jumat di masjid ini sedikit lebih terlambat sekitar 15 menit jika dibandingkan dengan masjid-masjid lainnya.

Dengan ruangan masjid yang begitu luas ada hampir separuh dari isi ruangan terisi jemaah yang terlihat sedang duduk mendengarkan khotbah Jumat. Artinya masih banyak shaf yang kosong tak terisi.

Di setiap kotak keramik juga diberikan tanda silang dan strip dengan selotip berwarna kuning sebagai tanda menjaga jarak. Sebelumnya, jemaah yang masuk area masjid juga diperiksa suhu tubuhnya kepada petugas kaum Masjid.

Tak sampai disitu, jemaah disemprot cairan disinfektan otomatis setiap hendak memasuki pintu masjid. Jemaah juga diarahkan untuk mencuci tangan. Pelaksanaan salat Jumat di Masjid Islamic Center berlangsung hikmat dan tidak ada jemaah yang tergesa-gesa datang terlambat.

“Belum mulai. Masih nunggu selesai baca khotbah. Sebentar lagi mungkin mulai salat,” ujar pria berkaos merah yang memutuskan duduk di luar teras masjid sambil menunggu waktu salat.

Ketua Masjid Islamic Center Burhanuddin didampingi Imam Masjid H Abdul Hadi Ahmad mengatakan, pelaksanaan salat Jumat kali ini memang terlihat dipenuhi banyak jemaah.

“Jemaah cukup banyak yang mengikuti salat Jumat. Padahal kami belum ada memberitahukan karena keputusan rapat membuka rumah ibadah cukup mendadak dilaksanakan kemarin,” ujar Burhanuddin saat ditemui Radar Sampit usai salat Jumat.
Pihaknya tetap berupaya melakukan upaya maksimal dalam menekan penyebaran Covid-19. Berbagai protokol pencegahan Covid-19 dilaksanakan.

“Kami tetap berupaya menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan menyediakan fasilitas dan upaya pencegahan kepada jemaah sebelum memasuki masjid,” ujar mantan Kepala Bappeda Kotim yang kini menjabat sebagai Ketua Masjid Islamic Center sejak Januari lalu.
Selain itu, rencana pelaksaaan kegiatan yang bakal menghadirkan kaum milenial di Masjid Wahyu Al-Hadi juga dibatalkan demi mencegah penyebaran Covid-19.

“Rencananya ada pelaksanaan kegiatan pendidikan yang menghadirkan kaum milenial juga terpaksa dibatalkan. Semoga setelah berakhir Covid-19 berbagai kegiatan keagaaman bisa kembali berjalan lancar,” tandasnya. (hgn/yit)