KUALA KURUN – Beberapa waktu lalu, Jembatan Masukih yang berada di Desa Tumbang Masukih, Kecamatan Miri Manasa, Kabupaten Gunung Mas (Gumas), ambruk dan hanyut diterjang derasnya arus sungai.
Akibatnya, sejumlah desa yakni Tumbang Masukih, Rangan Hiran, dan Haruwu terisolasi.
”Terkait Jembatan Masukih akan segera diperbaiki. Pengerjaannya menunggu kondisi cuaca bersahabat, dan debit air di Sungai Masukih surut,” ucap Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Helie Gaman melalui Kabid Bina Marga Bambang Jaya, Rabu (15/7) pagi.
Dia mengakui, pengerjaan Jembatan Masukih memang tidak bisa secepatnya, karena bergantung pada kondisi cuaca. Akan tetapi, itu pasti akan diperbaiki. Hal ini pun sudah dilaporkan ke Bupati Gumas Jaya S Monong.
”Pasti akan kami tangani. Mengenai kapan waktunya, akan melihat dari kondisi cuaca. Untuk sementara, kami minta masyarakat bersabar,” ujarnya.
Sebelum ambruk, kata dia, pada awalnya DPU berencana akan memperbaiki jembatan tersebut. Bahan kayu dan orang yang mengerjakan juga sudah siap. Ketika akan memulai proses perbaikan, sebagian bahan kayu itu justru ikut hanyut diterjang derasnya arus sungai.
”Karena sebagian bahan ikut terseret arus sungai, kami terpaksa harus mencari bahan kayu penggantinya. Sembari menunggu air surut, kami akan membuat desain ulang jembatan itu,” tuturnya.
Dia menuturkan, perbaikan jembatan yang memiliki panjang kurang lebih 30 meter tersebut diperkirakan menelan dana Rp 200 juta, dengan konstruksi kayu bulat.
”Yang jelas, kami akan berusaha secepatnya untuk memperbaiki jembatan itu, karena itu merupakan satu-satunya akses transportasi darat menuju tiga desa sekitar. Masyarakat disana pun harus menggunakan perahu mesin (kelotok, Red) untuk bepergian,” pungkasnya. (arm/fm)