PANGKALAN BUN - Nasib Muhammad Pildon (9) warga Gang Berunai RT 006/002, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang hilang di kawasan hutan dan perkebunan kelapa sawit masyarakat di RT 04, Kelurahan Raja Seberang, sejak Jumat 11 September 2020, pukul 23.30 WIB masih misterius.
Puluhan personel gabungan dari TRC BPBD Kobar, Tagana, PMI, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Basarnas dan masyarakat setempat terus berupaya melakukan pencarian dengan memperluas radius pencarian dari titik hilangnya Pildon lebih dari lima kilometer.
Puluhan personel yang disebar ke sejumlah titik alami kesulitan karena kawasan tersebut berupa lahan dengan vegetasi tanah gambut dalam, hutan, dan hamparan ratusan hektare perkebunan sawit.
Pencarian yang telah memasuki hari ke empat membuat anggota tim mulai alamai kelelahan, padahal belum diketahui keberadaan anak berkebutuhan khusus tersebut. Selain itu berbagai praduga terkait hilangnya anak tersebut menjadi pertimbangan tim.
Terlebih diketahui bahwa Pildon tidak mengenakan selembar pakaian, sementara cuaca seringkali hujan, diduga Pildon sudah mengalami dehidrasi dan kelaparan.
Kendati demikian, tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian, beberapa anggota TRC BPBD Kobar bahkan sempat menemukan jejak kaki anak-anak menuju Sungai Arut, namun di titik tertentu jejak kaki tersebut hilang.
Guna mendukung proses pencarian, Dinas Sosial juga telah mengerahkan mobil dapur umum untuk mencukupi logistik tim pencari. Direncanakan pencarian masih akan dilanjutkan hingga malam hari.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Tengku Alisyahbana mengatakan, hingga masuk hari ke-4 pencarian tim masih terus melakukan pencarian bersama masyarakat.
"Kita juga melibatkan pihak kelurahan Raja Seberang dalam tim pencarian, informasi yang kita terima anak tersebut merupakan anak yang berkebutuhan khusus, sehingga dengan kondisi sudah berhari-hari harus secepatnya ditemukan," ujarnya, Senin (14/9).
Ia mengakui tim gabungan hingga saat ini belum berhasil menemukan keberadaan anak tersebut, padahal penyisiran sudah dilakukan dengan cermat di setiap titik yang dimungkinkan dilalui anak tersebut.
Untuk memaksimalkan pencarian semua simulasi telah direncanakan dan pencarian tetap akan dilanjutkan, dan dapur umum untuk mendukung kebutuhan logistik telah disiapkan oleh Dinas Sosial di TKP. "Kita koordinasikan dengan Dinsos dan sudah stanby dapur umum, untuk logistik kita suplai untuk mendukung tim satgas di lapangan," imbuhnya.
Sementara itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Raja Seberang, Bripka Akhmad Japar mengungkapkan pada pencarian hari ke-4 tim mendapat tambahan personel dari Babinsa dan suplai logistik (dapur umum) untuk tim.
Disebutkannya tim yang diterjunkan dengan jumlah personel dari BPBD Kobar sebanyak 20 orang, PMI sebanyak 8 orang, Tagana 10 orang, Basarnas 3 orang, masyarakat sekitar 10 orang, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Menurutnya saat proses pencarian, ditemukan beberapa jejak kaki anak di arah parit pinci menuju Sungai Arut, sayangnya jejak kaki tersebut hilang setelah ditelusuri, kemudian tim mencari di sekitar tempat tersebut juga tidak menemukannya.
Selain jejak anak kecil, timgab juga menemukan jejak kaki binatang yang berukuran besar, diduga kaki beruang atau sejenis kucing besar. "Kita sudah memperluas radius pencarian hingga lima kilometer, namun tim masih fokus ke arah Sungai Arut, dan saat ini tim masih melakukan penyisiran di TKP," ungkapnya.
Untuk diketahui bahwa Muhammad Pildon dikabarkan hilang pada Jumat pukul 23.30 WIB dari pondoknya di kawasan jalan pertanian menuju hutan di Kelurahan Raja Seberang.
Nenek Pildon yang mendengar pintu pondok di buka tidak berselang lama kemudian mengecek ke kamar Pildon, dan anak tersebut sudah tidak ada ditempat tidurnya.
Kemudian bersama kakeknya dan ibunya Pildon mereka melakukan pencarian di sekitar pondok, namun karena tidak ditemukan mereka bersepakat berpencar, ibu Pildon (Sunarmi) ke arah Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama, sementara nenek bersama kakeknya ke arah tepi hutan.
Saat itu kakek dan nenek Pildon menemukan celana dan baju Pildon tergeletak di jalan ke arah tepi hutan dengan jarak dari pondok sekitar 1 kilometer. Sejak saat itu Pildon tidak diketahui keberadaannya.
Informasi yang berhasil dihimpun, selain mengerahkan tim gabungan, pihak keluarga juga menggelar doa-doa (ritual) untuk membantu mempermudah pencarian Pildon. (tyo/sla)