KOTAWARINGIN LAMA – Ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Kotawaringin Lama terancam tenggelam. Hal itu terjadi setelah terjadinya peningkatan debit air dari luapan Sungai Lamandau.
Dua hari sebelumnya di Desa Rungun dilaporkan sekitar 10 rumah yang kebanjiran, namun pada hari ini meningkat menjadi 70 buah rumah. “Rumah yang kebanjiran kurang lebih sudah 70 buah. Namun belum ada warga yang mengungsi, sebagian besar warga membuat nangkat atau lantai panggung di dalam rumah masing-masing," kata Gusti Mawardi, Kepala Desa Rungun, Kamis (17/9).
Jika air terus bertambah, lanjut Mawardi, warga akan mengungsi seperti banjir sebelumnya. Saat ini warga sudah mulai kesulitan untuk beraktivitas ditambah lagi dengan mulai berkurangnya ketersediaan air bersih.
Desa Lalang yang sebelumnya masih aman dari banjir, hari ini (kemarin) dilaporkan sudah ada tujuh rumah atau 10 Kepala Keluarga yang tergenang banjir.
Kepala Desa Lalang, Nur Elijah mengatakan apabila limpahan air dari hulu Sungai Lamandau terus meningkat, besok (hari ini) atau lusa diperkirakan ada 20 rumah yang terendam.
"Bukan hanya Desa Rungun dan Desa Kondang saja yang terisolir desa kami pun akses jalan daratnya sudah terputus ada sekitar satu kilometer dengan kedalaman sekitar satu meter," ungkap Nur Elijah.
Sementara itu sampai berita ini ditulis belum info terbaru. Tetapi jika melihat kondisi yang ada Desa Kondang kondisinya akan lebih parah lagi.
Terpisah Sekretaris Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kamsiah saat di hubungi Radar Pangkalan Bun menyebutkan bahwa ketinggian air di wilayahnya naik sekitar enam sampai sepuluh centimeter yang mengakibatkan sekitar 20 rumah terendam.
"Untuk sementara belum ada warga yang mengungsi, mereka masih bertahan di rumah masing-masing dengan membuat lantai darurat untuk bertahan," imbuh Kamsiah.
Selain Kotawaringin Hulu, Kelurahan Kotawaringin Hilir juga mulai terjadi penambahan rumah yang terendam. Namun sama seperti warga lainnya mereka tetap bertahan dengan memasang papan dan kayu untuk meninggikan lantai. “Warga sementara masih bertahan dengan meninggikan lantai rumah mereka,” kata Lurah Kotawaringin Hilir, Nurdin.
Pantauan media ini ke dalaman air berdasarkan alat pengukur yang terpasang di dermaga LLASDP Kolam tercatat 3,8 meter. Sementara pada puncak banjir sebelumnya kedalaman air tercatat di atas empat meter.
Semakin parahnya banjir kali ini Kapolres Kobar menyerahkan bantuan beras.
"Ada 65 paket beras dari Kapolres Kotawaringin Barat yang di salurkan ke warga korban banjir," jelas Kapolsek Kolam Iptu Kustianto.
Di lain tempat banjir mulai menghambat kelancaran arus lalu lintas, salah satunya di ruas Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama tepatnya di kilometer 30. "Hari ini kendaraan roda dua jenis bebek sudah kesulitan melintas namun masih bisa menggunakan jasa getek," ucap Jali pengguna jalan tersebut.
Selanjutnya kendaraan roda empat berbodi kecil dan rendah cukup riskan melintasi genangan banjir tersebut. (gst/sla)