KOTAWARINGIN LAMA - Kondisi Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) semakin membahayan untuk dilintasi menyusul adanya tiga titik genangan lintas antar kabupaten itu.
Pertama di kilometer 29, kemudian di kilometer 30, dan terakhir di kilometer 36. Dan yang cukup membahayakan berada di titik kedua dan ketiga.
Di kilometer 30 kedalaman air sudah sepinggang orang dewasa dan memaksa kendaraan roda empat atau lebih harus berenang menerobos titik ini. Sedangkan untuk roda dua semua jenis kendaraan terpaksa menggunakan jasa getek.
Selanjutnya di kilometer 36, di titik yang terdalam air setinggi lutut orang dewasa dan berarus cukup deras. Dalam dua hari terakhir, di titik yang menjadi tempat wisata dadakan bagi warga Kolam ini telah terjadi dua kali kecelakaan tunggal yang membuat kendaraan terguling ke samping jalan.
Salah satunya sebuah truk bermuatan pupuk sembilan ton dari Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat yang akan menuju Kabupaten Sukamara ini harus terhenti perjalanannya di kilometer 36 karena mengalami kecelakaan tunggal. Dalam insiden dramatis ini tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka.
Muhtadi (42) supir truk bernomor polisi KH 8633 GB, kepada media ini menuturkan, laka tunggal tersebut terjadi pada Senin (21/9) sekitar pukul13.00 WIB.
"Perasaan saya jalan sudah pas, mengikuti truk yang di depan. Tapi tiba-tiba perasaan berat sekali dan saya coba banting stir ke kanan tetapi tidak bisa, sebelum truk terjatuh saya sempat mengucap Ya Allah, Ya Allah, tolong saya dan setelahnya truk mengalami ini (terguling)," tuturnya.
Diakui Muhtadi, sebenarnya ia sudah sering melintasi jalur tersebut dan baru sekali ini mengalami kecelakaan. "Tadi cuacanya mendung mau turun hujan, kami beriring-iringan. Saya nomor tiga mungkin terlalu dekat dengan kendaraan di depan saya tidak memperhatikan lebar jalan," tambahnya.
Akibat insiden laka tunggal ini, selain menghambat kelancaran arus lalu lintas karena separuh badan jalan dipakai untuk memarkir truk yang bertindak sebagai penahan arus air agar truk yang terguling tidak terbalik. Tak hanya itu kejadian ini juga menjadi tontonan pengguna jalan serta warga setempat yang biasanya setiap sore ramai untuk mandi atau sekedar melihat-lihat.
Sebelum laka tunggal dialami kendaraan roda enam tersebut, sehari sebelumnya juga terjadi kecelakaan hingga sepeda motor korban terbawa arus dan tenggelam di sisi jalan. "Kemarin ada juga sepeda motor yang terbawa arus. Alhamdulillah pengendaranya selamat meski barang bawaannya ada yang tenggelam dan hanyut," cerita Mahlan salah seorang penjual pentol yang mangkal tidak jauh dari TKP.
Dengan insiden tersebut masyarakat berharap dinas terkait melakukan pengaturan dan pengamanan jalur di kawasan genangan air tersebut. Sehingga meminimalisir potensi kecelakaan. (gst/sla)