PANGKALAN BUN - Banjir yang merendam beberapa titik Jalan Ahmad Shaleh di jalur Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama (Kolam) menyulitkan para pengguna jalan. Ketingiian air yang mencapai 1 meter berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Selain itu ketinggian air juga menyebabkan marka atau batas jalur jalan tidak terlihat yang bisa membahayakan kendaraan saat melintas.
“Dalam kondisi banjir seperti ini pengemudi tidak mengetahui batas sempadan jalan, sehingga dikhawatirkan mobil akan keluar dari badan jalan aspal dan terbalik, atau bahkan masuk ke kanal selebar delapan meter yang terdapat di sisi kiri dan kanan jalan,” ungkap Kasatlantas Polres Kobar AKP Feriza Winanda Lubis.
Menurutnya untuk memberikan rasa aman bagi kendaraan roda empat yang melintas, Satlantas Polres Kobar telah melakukan pengaturan sekaligus memasang rambu darurat sebagai penunjuk batas jalan. “Saat memasang itu banyak kendaraan melintas, agar tidak mogok di tengah jalan anggota langsung bantu mendorong,” tambahnya.
Ia menyebut bahwa banjir yang terjadi ruas jalan lintas provinsi tersebut sudah berlangsung selama satu pekan. “Diimbau kepada para pengguna jalan yang melintas agar lebih waspada dan berhati-hati, ikuti petunjuk para petugas di lokasi banjir sehingga tidak terjebak,” imbaunya.
Ia menambahkan, banjir yang terjadi di ruas jalan tersebut juga berdampak pada meningkatnya permintaan penggunaan jasa kelotok penyeberangan untuk mengantarkan pengendara roda dua menuju titik aman banjir.
Satlantas dalam kesempatan itu, juga sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat dan motoris getek agar menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker. “Maka dari itu kepada pengemudi kelotok kami imbau agar mengingatkan penumpang akan hal tersebut,” pungkasnya. (tyo/sla)