PANGKALAN BUN- Hari jadi ke 61 Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang jatuh pada 3 Oktober diperingati dalam keprihatinan, mengingat dalam suasana pandemi Covid-19. Peringatan itu diawali dengan ziarah makam pendiri Kobar.
Bupati Kobar Nurhidayah dan sumai serta didampingi Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, beserta unsur Forkopimda Kobar, Kapolres Kobar, Dandim 1014/PBN, dan Danlanud Iskandar Pangkalan Bun, ziarah ke makam pendiri Kobar di dua tempat di komplek makam yang berada dalam kawasan pemakaman umum SKIP. Kegiatan itu digelar di tengah cuaca mendung lantaran habis diguyur hujan.
Di kawasan TPU Skip, terdapat 6 pusara makam pendiri Kobar, diantaranya Gusti Moch Sanusi, Azhar Mukhtas, Dahlan Abas, Abdullah Mahmud, Djanuri, dan Ahmad Said.
Setelah itu dilanjutkan kembali ziarah ke pusara makam Pangeran Ratu Anum Kusumayudha (Sultan Kutaringin XI), Pangeran Ratu Immanudin (Sultan Kutaringin IX), Pangeran Ratu Ahmad Hermansyah (Sultan Kutaringin X), dan Pangeran Ratu Sukma Alamsyah (Sultan Kutaringin XIII) yang berada di Makam Kerajaan (Gubah Bosar dan Gubah Kocit) yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Raja, Pangkalan Bun.
Nurhidayah menyampaikan, ziarah ini merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pendiri Kobar."Ziarah ini kita lakukan rutin setiap tahunnya sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa dan amal baktinya dalam membangun Kabupaten Kobar," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, kegiatan peringatan HUT ke 61 Kobar walaupun dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, namun masyarakat harus tetap bersemangat demi kejayaan Kobar.
Nurhidayah juga meminta dukungan dan doa restu agar dapat terus menjalankan amanah dari masyarakat Kobar.
"Memohon doa restu dan dukungan semua pihak, semoga dapat terus menjalankan amanah dari masyarakat Kobar, untuk membangun Kobar sesuai dengan visi - misi 5 tahun ke depan, yaitu dengan - gerakan membangun Kobar dengan kerja nyata dan ikhlas," pungkasnya. (tyo/gus)