SAMPIT – Tepat pada momentum hari ulang tahun (HUT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit yang jatuh Senin (12/10), jajaran managemen rumah sakit menggantungkan harapan serta doa agar di hari jadi yang ke-36 ini rumah sakit satu-satunya di Kotim dapat terus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
Tekad itu dibuktikan dengan terus membenahi pelayanan, baik dari segi sarana dan prasarana maupun dari segi sumber daya manusia (SDM) yang andal dan profesional. Perjuangan dan kerja keras itu sedikit demi sedikit nampak nyata dari berbagai capaian perubahan layanan yang dihadirkan di rumah sakit.
Mulai dari peraihan sertifikat akreditas bintang empat atau setingkat utama yang diperoleh dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada Februari lalu. Kemudian, penyelesaian pembangunan gedung Instalasi Bedah Sentral dan gedung pelayanan terpadu yang menelan anggaran cukup besar hingga Rp 149.882.700.000 dan ditargetkan operasional tahun 2021.
Baru-baru ini, RSUD dr Murjani Sampit juga menjawab usulan masyarakat dengan menghadirkan ruang pelayanan kemoterapi. Selain itu, belakangan ini rumah sakit juga berjuang menghadirkan Ruang Laboratorium Patologi Klinik Polimerase Chain Reaction (PCR) Biosafety Level II (BSL) yang diperuntukkan sebagai ruang khusus pemeriksaan uji swab pasien terindikasi Covid-19.
Laboratorium PCR BSL Level II ini diperkirakan akan segera operasional dalam waktu dekat, sehingga kehadiran Laboratorium PCR akan memudahkan dan mempercepat hasil pemeriksaan yang sebelumnya sampel swab harus dikirim ke RSUD Doris Sylvanus dengan menunggu selama kurang lebih 1-2 minggu. Apabila sudah operasional, hasil pemeriksaan dapat diketahui hanya dengan membutuhkam waktu 1-2 hari saja tanpa perlu harus mengirim sampel jauh-jauh ke Palangka Raya.
Kehadiran RSUD dr Murjani Sampit membawa manfaat bagi masyarakat Kotim dan sekitarnya. Sudah ribuan masyarakat atau pasien rumah sakit tertolong. Tanpa terasa RSUD dr Murjani Sampit terus berpacu membawa perubahan untuk kemashlahatan banyak orang.
Meski tak dapat dimungkiri, rintangan dan tantangan di tahun ini terasa cukup berat bagi RSUD dr Murjani karena bencana pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga kini.
Para tenaga kesehatan berjuang menyelamatkan pasien Covid-19. Anggaran pun difokuskan untuk ketersediaan alat pelindung diri (APD) dan alat penunjang lainnya. Semua itu dilakukan untuk menjamin keselamatan tenaga kesehatan dari bahaya virus corona disease (Covid-19).
”Bencana pandemi Covid-19 yang terjadi hingga kini, menjadi tantangan terberat kita tahun ini. Kita berusaha melalui masa-masa sulit dan alhamdulillah dari segi pendapatan kita masih bagus," kata Yudha Febby Herlambang, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit.
HUT RSUD dr Murjani Sampit tahun ini digelar dengan sangat sederhana dengan acara pemotongan nasi tumpeng sebagai wujud syukur bertambahnya usia.
”Besar harapan kami RSUD dr Murjani Sampit terus memberikan pelayanan yang lebih baik dengan menghadirkan SDM yang profesional sehingga terwujudnya pelayanan maksimal untuk masyarakat Kotim," tandasnya. (hgn/ign)