SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Selasa, 13 Oktober 2020 13:51
Tak Ada Izin, Pengunjuk Rasa Batal Beraksi
SIAGA : Beberapa personel Polri dan kendaraan taktis terlihat bersiaga dan disiagakan di depan kantor DPRD Kalteng terkait adanya informasi akan ada unjuk rasa kembali tentang penolakan UU Cipta Kerja.(FOTO DODI RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA- Aksi lanjutan penolakan Undang-Undang Cipta Kerja batal dilakukan. Hal itu lantaran tidak memiliki izin dari aparat kepolisian. Namun tetap penjagaan ketat diberlakukan oleh kepolisian dengan menurunkan ratusan personilnya guna menjaga kondisi keamanan dan ketertiban dari kegiatan unjuk rasa.

tetapi diketahui kegiatan penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh masyarakat tersebut batal dilakukan, kendati demikian petugas yang telah mempersiapkan diri tetap standby di Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Senin (12/10/2020) siang.

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri menekankan bahwa pihaknya menurunkan kekuatan full dalam menghadapi jika ada aksi demonstrasi kembali di kantor DPRD Kalteng. Bahkan tidak segan-segan menindak tegas secara terukur jika ditemukan ada para pendemo bersikap anarkis.   

”Kami sampaikan jika kedepan ada aksi, maka tidak akan ada izin pelaksanaan kegiatan tersebut. Jika melakukan aksi, tetap harus menerapkan protokol kesehatan dan jangan sampai melakukan aksi anarkis,” tekannya.

Jaladri menekankan,  sebab instruksi berlaku adalah jika pelaku demo melakukan aksi anarkis dan tertangkap siapapun tidak diperkenankan untuk mengeluarkan atau menangguhkan proses hukum sampai persidangan dan ditahan  apapun alasannya.”Ini sudah menjadi komitmen untuk dilaksanakan,” tegasnya saat diwawancarai Radar Sampit, Senin (12/10).

Dia menyampaikan pula, sebenarnya ada informasi aka nada aksi kembali di kantor DPRD Kalteng, Senin (12/10). Namun ada surat pemberitahuan melalui wa tetapi tidak diketahui siapa pengirimannya, dalam surat itu menunda pelaksanaan aksi karena tidak ada izin dari kepolisian.

”Namun pada prinsipnya sesuai perintah kapolri melalui Polda Kalteng, bahwasannya seluruh kegiatan pengumpulan masyarakat, terlebih dalam aksi demo sampai kapanpun tidak akan dizinkan, terlebih ditengah wabah penyebaran virus korona ini. Walaupun tak jadi. Tapi personel tetap di siapkan kekuatan penuh,” tegasnya lagi.

Jaladri menambahkan berterima kasih kepada mahasiswa, namun kedepannya jika menyampaikan aspirasi bisa dilaksanakan dengan damai dan tertib secara intelektual dan tidak perlu mengerahkan massa dalam beraksi unjuk rasa.”Jadi secara intelektual saja berunding, terlebih dari pihak pimpinan DPRD Kalteng membuka pintu dan bersedia berunding kapanpun.” pungkasnya.

Sementara itu beredar surat penundaan aksi. Namun tak diketahui penanggung jawabnya, hanya mencantumkan beberapa organisasi kemahasiswaan. Dalam surat itu tertulis sehubungan dengan keluarnya Surat Pemberitahuan dari Kepolisian Nomor : B/1084/X/YAN.2.1/2020 dengan  perihal ”Tidak  merekomendasikan  kegiatan  untuk  unjuk  rasa  dan  tidak  diterbitkannya  STTP kegiatan Aksi dari Aliansi Gerakan 12 Oktober Palangka Raya”,” tegasnya.

Perwakilan Ketua masing–masing Lembaga atau organisasi sesuai kesepakatan dengan terpaksa menunda aksi dengan pertimbangan, berdasarkan surat Nomor : B/1084/X/YAN.2.1/2020 sehingga pihak kepolisian dapat membubarkan aksi massa yang berdampak pada tidak tercapainya tujuan aksi.

Selain itu, mempertimbangkan faktor keselamatan  dan  keamanan massa  aksi .Apabila terjadi  pembubaran secara paksa. Sehubungan hal itu langkah–langkah yang  akan lakukan adalah mengirimkan kembali surat pemberitahuan aksi kepada Polresta untuk pelaksanaan aksi selanjutnya.

Aksi direncanakan pada hari Kamis, 15 Oktober 2020. Sekaligus membuat dan  membagikan  selebaran  yang berisi  edukasi  terkait  penolakan  Undang-Undang  Cipta Kerja  pada masyarakat. Yakni bangunkan kekuatan  massa dengan menguatkan solidaritas pada korlap massa aksi yang mendapat intimidasi / ancaman.Demian tertulis dalam surat tersebut.

Pantauan Radar palangka, lebih dari 1.000 personel gabungan dikerahkan, tak hanya personel TNI dan Polri, tetapi juga tim Satgas Covid-19, Satpol PP dan unsur-unsur organisasi lainnya. Beberapa kendaraan taktis pun bersiap untuk mengamankan aksi. Namun sampai malam hari, tidak ada aksi terjadi. tetapi direncanakan, Jumat (15/10) akan digelar unjuk rasa serentak secara nasional oleh sejumlah organisasi kemahasiswaan.(daq/gus)     

 

 


BACA JUGA

Jumat, 22 November 2024 10:48

Tingkatkan Produksi Komoditas Pertanian

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Palangka Raya Wahid…

Jumat, 22 November 2024 10:29

Ajak Masyarakat Kalteng Gunakan Hak Pilih

PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Asdy Narang…

Kamis, 21 November 2024 10:47

Ingatkan Pentingnya Peningkatan Mutu Pendidikan

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Palangka Raya, Erlan…

Kamis, 21 November 2024 10:43

Ruas Jalan Kuala Kurun Segera Diperbaiki

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton S…

Rabu, 20 November 2024 10:40

Dukung Produk UMKM Tembus Pasar Global

PALANGKA RAYA - Ketua Komisi III DPRD Palangka Raya Sigit…

Rabu, 20 November 2024 10:29

Jalan di Wilayah Lamandau Perlu Penanganan

PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Okki Maulana,…

Selasa, 19 November 2024 10:51

Perhatikan Tiga Sektor Bantuan UMKM

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka…

Selasa, 19 November 2024 10:47

Perhatikan Kondisi Perekonomian di APBD 2025

PALANGKA RAYA - Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Bryan Iskandar,…

Senin, 18 November 2024 12:35

Perkuat Pendidikan Kebudayaan di Sekolah

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Senin, 18 November 2024 12:34

Usaha Depot Air Minum Perlu Ada Regulasi

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Palangka Raya,…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers