SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 23 Oktober 2020 11:13
Laboratorium PCR di RSUD dr Murjani Sampit Mulai Beroperasi

SAMPIT - Pelayanan pemeriksaan tes swab yang dinanti selama berbulan-bulan akhirnya bisa operasional di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit. Proses panjang dilalui RSUD, mulai dari persiapan sarana dan prasarana, penyediaan alat pendukung, training alat, visitasi dari Dinkes Kalteng, hingga akhirnya mendapatkan izin operasional dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes) Kementerian kesehatan.

Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Febby Yudha Herlambang mengatakan, Ruang Laboratorium Patologi Klinik untuk pemeriksaan biomoleculer Polimerase Chain Reaction (PCR) atau biasa disebut sebagai ruang khusus uji swab pasien Covid-19 ini ditargetkan operasional pada September. Namun, dikarenakan adanya alat pendukung yang perlu disempurnakan untuk memenuhi standar kesehatan sehingga layanan ini baru bisa operasional pada Oktober.

"Mulai kemarin pelayanan tes pemeriksaan PCR sudah operasional dan untuk saat ini kami baru menerima layanan pasien khusus terindikasi positif saja," kata dr Yudha saat ditemui Radar Sampit, Kamis (22/10).

Yudha mengatakan, tes pemeriksaan swab untuk masyarakat atau pasien umum di luar Covid-19 masih menunggu sampai keteresediaan reagen memadai. "Untuk pasien umum belum dulu. Karena, reagen kami hanya tersedia 900 pcs dan untuk penetapan harga juga masih dalam tahap usulan," ujarnya.

Pantauan Radar Sampit, ruang laboratorium Patologi Klinik sebelumnya merupakan ruang gizi yang dirombak sebagai tempat Laboratorium PCR Biosafety Level II (BSL II). Ruangan ini memiliki lebar 8 meter dan panjang 10 meter  yang dibuat bersekat-sekat dan dilengkapi dengan pintu kaca transparan.

Ada terdapat enam ruang yang berukuran beragam dan tak begitu luas. Ada terdapat ruang administrasi, ruang logistik tempat penyimpanan alat pelindung diri (APD), ruang ekstraksi, ruang melepas APD, ruang memasang APD, ruang pippeting, ruang PCR, ruang bersih dan tentunya satu ruang water closed (WC).

Penanggungjawab Ruang Laboratorium PCR BSL II dr Ikhwan Setiabudi menambahkan, ruang laboratorium PCR berbeda seperti ruang laboratorium pada umumnya. Ruangan laboratorium PCR harus memenuhi standar keamanan serta memiliki bangunan dengan tekanan negatif agar tidak mengeluarkan paparan virus hingga keluar ruangan.

“Tidak sembarang orang bisa masuk karena ruangan ini termasuk biosafety level,” kata dr Ikhwan saat ditemui di ruang laboratorium PCR.

Ikhwan mengatakan, standar yang harus dipenuhi misalnya kelengkapan peralatan laboratorium seperti penyediaan Biosafety Cabinet (BSC) Kelas II minimal tipe A2. BSC ini merupakan area kerja lab yang dilengkapi ventilasi udara yang direkayasa, sehingga mampu menjaga keamanan petugas lab dari bahan infeksius dan menjaga material bahan  yang diolah dari kontaminasi.

“BSC ada ketentuannya. Areanya harus tertutup, dilengkapi kontak listrik yang tidak tergabung dengan peralatan lain, tidak diletakkan di depan akses pintu, tidak ditempatkan di area lalu lalang orang dan dilengkapi dengan alat pengujian,” jelasnya.

Selain itu, di dalam ruang laboratorium PCR ada beberapa alat penunjang yang harus tersedia di antaranya laminar air flow atau PCR hood, RT-PCR, mikropipet, autoclave yang rutin diuji sterilisasinya, alat refrigerator untuk penyimpanan reagen, alat freezer dengan suhu minus 80 derajat celcius untuk penyimpanan spesimen, coolbox, refigerated centrifuge, spindown, vortex dan peralatan pendukung lainnya.

“Selama berada di ruang laboratorium, petugas lab harus menjalankan prosedur pengoperasian sesuai SOP dan peralatan lab harus rutin dilakukan pembersihan atau pemeliharaan agar peralatan selalu dalam keadaan steril,” ujarnya.

Di samping itu, ada senyawa kimia yang tak kalah penting dalam pemeriksaan PCR yakni reagen. Reagen ini merupakan cairan senyawa kimia yang digunakan untuk pengecekan spesimen sehingga dapat mendeteksi infeksi Covid-19 dari reaksi kimia yang dihasilkan melalui metode PCR.

“Reagen PCR ini sangat penting untuk mendeteksi virus korona yang ada di sampel swab. Tanpa ada reagen pemeriksaan Covid-19 dalam pengujian spesimen tidak bisa dilakukan. Saat ini ketersediaan ada sekitar 960 reagen,” ujarnya.

Sementara itu, berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM), ruang laboratorium PCR sudah dilengkapi dengan beberapa petugas analisis dan sejumlah dokter yang siap bertugas.

“Petugas analisis dan dokter umum serta dokter spesialis patologi klinik semua sudah terlatih dan siap bertugas dengan sistem kerja shift,” pungkasnya. (hgn/yit)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers