SAMPIT – Seekor tenggiling berhasil diselamatkan warga Sampit. Hewan langka itu ditemukan tak berdaya di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Satwa dilindungi itu kemudian diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit.
Ariadi, warga yang menemukan hewan itu mengatakan, tenggiling tersebut ditemukan bersama dua rekannya yang sedang bertugas jaga malam pada Jumat (13/11) lalu. ”Saat itu bersama dua rekan saya sedang jaga malam dan melihat tenggiling dalam kondisi yang agak lemah," katanya, Rabu (18/11).
Dia lalu berinisiatif menyelamatkan hewan dilindungi tersebut agar jangan sampai ditemukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Apalagi lokasi penemuan tenggiling berada di kawasan padat arus lalu lintas.
Melihat kondisi tenggiling yang agak lemah, Ariadi yang merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) itu sempat membawa hewan pemakan semut tersebut ke dokter hewan. Setelah lima hari kemudian, Ariadi menyerahkannya ke BKSDA Pos Jaga Sampit. Penyerahan hewan itu ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima tenggiling.
Tenggiling itu selanjutnya akan dibawa ke Pangkalan Bun untuk dilakukan pemeriksaan dan rehabilitasi. Jika dinyatakan sehat, hewan itu akan langsung dilepasliarkan di kawasan Suaka Margasatwa Lamandau.
”Ada warga yang melapor keberadaan tenggiling yang merupakan satwa dilindungi. Kami pun segera menindaklanjutinya, kemudian dilakukan serah terima. Tenggiling ini akan kami bawa ke Pangkalan Bun untuk tindak lanjutnya," kata Muriansyah, Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit.
Sebagai informasi, tenggiling merupakan salah satu hewan langka di Indonesia yang populasinya hampir punah, karena paling banyak diburu untuk diperjualbelikan di luar negeri. Harganya dijual bervariasi. Tenggiling hidup bisa dijual Rp 5 juta lebih per ekor. Harga sisiknya berkisar Rp 3,2 juta per kilogram. (yn/ign)