PALANGKA RAYA— Lonjakan demi lonjakan terkonfirmasi positif virus korona atau Covid-19 terus terjadi di wilayah kota Palangka Raya. Peningkatan nyata itu dari klaster keluarga, perkantoran, dan perbankan. Seluruhnya didominasi terpapar lantaran bepergian dari luar kota Palangka Raya, seperti ke provinsi tetangga dan pulau Jawa.
Data pada Selasa (1/12), tercatat di Kota Palangka Raya ada penambahan 13 kasus, jadi 1.464 kasus, 167 dalam perawatan, 1.223 sembuh, dan 74 meninggal dunia. Sedangkan data se-Kalteng, ada 6.076 kasus dengan penambahan 130 kasus baru, 1.122 dalam perawatan dan 4.757 sembuh serta 197 meninggal dunia.
Penambahan itu dari, Kobar 67 kasus, Kapuas 25 kasus, Lamandau 23 kasus, dan Bartim serta Seruyan, masing - masing satu kasus terpapar Covid-19. Berbagai langkah pun terus dilakukan pemerintah untuk lebih menekan angka penyebaran wabah mematikan tersebut.
Ketua Harian Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani menyampaikan, khusus kota terus terjadi peningkatan terkonfirmasi Covid-19. Dan, penyebaran itu terjadi dalam klaster saat liburan, yang mana warga bepergian dari luar daerah dan bali ke Palangka Raya menularkan ke kerabat atau keluarga lainnya.
“Perkembangan lebih lanjut ternyata positif banyak bepergian dari luar daerah Kota Palangka Raya, baik ke provinsi tetangga maupun pulau jawa dan lainnya. Hingga banyak menyebarkan ke kerabat di Palangka. Jadi menang saat ini klaster keluarga, satu dua anggota keluarga keluar kota lalu kembali ke kota menyebarkan ke keluarga lainnya,” jelasnya.
Seperti di Jalan Lele, di lokasi itu ada kumpul keluarga, dan tidak lama langsung ada sembilan orang dalam keluarga terkonfirmasi positif Covid-19. “Jadi Covid-19 memang kuat penyebarannya. Ada pula di kawasan jalan Muda Karya dengan terpapar satu keluarga lima orang. Selain klaster keluarga, juga ada perbankan. Namun, semua habis bepergian keluar kota,” tuturnya.
Terus lakukan upaya menghentikan penyebaran Covid-19 dengan 4 M,yakni mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. “Masyarakat jangan meremehkan Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan. Satu - satunya langkah menekan penyebaran adalah 4 M,” tegasnya.
Dari indikator kesehatan, penularan Covid-19 cenderung melambat. Namun, status kesehatan karena Covid-19masih belum terkendali dan belum aman. Apalagi kemari, ada dua lagi meninggal, satu dari rumah sakit Muhammadiyah dan satunya salah satu guru kejuruan di kota Palangka Raya.
”Maka itu semua terus bergerak, apalagi saat ini asrama haji penuh, namun di rumah sakit kota Palangka Raya mungkin masih tersisa termasuk di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya. Yang dirawat puluhan, selama ini positif harus langsung ke rumah sakit atau asrama haji,tidak ada isolasi mandiri di rumah,” terangnya.
Emi menambahkan pihaknya saat ini terus meningkatkan jumlah testing, untuk menemukan kasus dini agar supaya cepat diobati dan berguna untuk menghindari pertambahan jumlah kematian. Penerapan protokol kesehatan di masyarakat tetap harus diawasi dengan ketat.
“Intinya prokes dan memang perlu dipertimbangkan pemeriksaan atau testing PCR kepada masyarakat, dengan metode Drive-Thru bersama dengan petugas keamanan saat razia masker sehingga semua area atau wilayah Kota dapat terwakili untuk menunjukkan jalur penularan di masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabagops Kompol Hemat Siburian dan juga selaku Koordinator Lapangan Satgas menjelaskan, pasien meninggal dunia sekitar Pukul 04.30 WIB, Senin (30/11). Setelah sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Kota Palangka Raya. Namun, pemakaman berlangsung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasongan Kabupaten Katingan.
“Pengawalan ketat dari Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya serta dihadiri oleh sejumlah keluarga pasien dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Hal tersebut dilakukan guna memastikan proses pemakaman berlangsung dengan aman dan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku,” pungkasnya. (daq/dc)