PALANGKA RAYA- Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menghadiri acara pembukaan sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri (GP3M). Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan mutu, kualitas dan kuantitas pendidikan di Kota Palangka Raya. Sekaligus wujud program pendidikan pemberdayaan dengan sasaran perempuan hingga dapat meningkatkan keterampilan sesuai potensi daerah.
Kegiatan ini juga dihadiri juga Wakil Wali Kota Umi Mastikah dan Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan RI, Samto. Plt Kadis Pendidikan Kalteng Mofit Saptono Subagio, bertempat di halaman kantor Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Senin (14/12).
Untuk diketahui, GP3M adalah program meningkatkan keterampilan kaum perempuan. Terutama kaum marginal yang belum tersentuh kegiatan keterampilan. Melalui program tersebut, kaum perempuan ditempa kegiatan pelatihan dan praktik. Sekaligus mengembangkan keahlian untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan tetap menekankan edukasi protokol kesehatan, menggunakan masker.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menyampaikan, program tersebut merupakan langkah andalan dan langsung bersentuhan dengan kaum perempuan. Melalui kegiatan itu kalangan perempuan terberdayakan sehingga menjadi pribadi yang memiliki kemandirian. Hal itu pula menjadi salah satu komitmen pemerintah kota untuk terus mendorong masyarakat kota lebih maju,berkualitas dan mandiri.
Dibeberkannya, ke depan pemerintahannya terus berusaha menjadikan kalangan perempuan tangguh dan mandiri, sebagai salah satu jalan dan langkah konkret dalam tujuan peningkatan mutu pendidikan di Kota Palangka Raya.
”Ini juga ajang strategi perumusan rencana aksi pembangunan daerah dalam memberdayakan perempuan. Serta menjadi pendekatan terintegrasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada pada lingkup pemkot. Maka itu kedepan akan terus diupayakan lebih baik,” tegas Fairid.
Ditambahkannya, GP3M ini juga agar perempuan yang berkeinginan meningkatkan keterampilannya bisa diwujudkan. Baik melalui keterampilan menjahit, membuat kue kering dan hal utama adalah memberantas buta aksara.
”Saya mengapresiasi sarasehan yang bertujuan mewujudkan dan mengupayakan secara terpadu kaum perempuan.Mereka harus meningkat baik dari sisi sosial, ekonomi serta memberdayakan masyarakat, khususnya untuk kaum perempuan. GP3M menjadikan kaum perempuan lebih mandiri dan tentunya memberantas buta aksara,”ungkas Fairid Naparin. (daq/gus)