SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Jumat, 15 Januari 2021 11:49
Buaya Sungai Kumai Teror Warga
BUAYA MUARA : Salah satu buaya yang pernah nampak di Muara Sungai Sekonyer pada tahun 2019 silam, saat ini warga di Desa Kapitan resah dengan seringnya penampakan buaya di sungai Kapitan baru-baru ini.(ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

 

PANGKALAN BUN – Warga bantaran Sungai Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat kian resah akibat meningkatkan kemunculan buaya di sekitar pemukiman mereka. 

Dua jenis buaya yakni Sinyulong dan Muara dengan panjang sekitar 2 - 3 meter lebih kerap menampakan diri dan berjemur di gosong-gosong yang terdapat di sekitar kawasan Pertamina Kumai tidak jauh dari permukiman masyarakat. 

Menurut warga setempat lokasi kemunculan buaya merupakan kawasan yang sering dikunjungi anak-anak mereka untuk bermain dan juga menjadi jalur aktivitas warga untuk menangkap ikan. Meski belum ada laporan serangan buaya, warga turun menyisir tepian hutan bakau dan nipah menggunakan alat-alat sederhana. Resiko tersebut harus diambil guna keamanan masyarakat dan anak-anak mereka. 

Salah seorang warga Desa Sungai Kapitan RT 2, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Ujang mengatakan bahwa ia bersama beberapa warga sudah melakukan penyisiran untuk memburu buaya-buaya tersebut. Namun sejak pagi hari, mereka tidak menemukannya, hanya jejak bekas buaya yang masih nampak segar di lumpur yang airnya sudah surut tersebut. 

"Saya bersama teman-teman barusan menyisir di daerah lokasi timbulnya  buaya kemarin, karena kami khawatir buaya masuk ke daerah sungai kapitan," ujarnya, Kamis (14/1). 

Ia juga mengungkapkan bahwa di Desa Sungai Kapitan, khususnya di daerah aliran sungainya banyak sekali anak-anak yang bermain sambil mandi di sungai bila dalam penyisiran bertemu dengan buaya tersebut akan ditangkap hidup-hidup. Ia menyebut buaya yang kerap muncul ada tiga ekor, terutama di seputaran Pos AL Kumai dengan jenis buaya muara. "Saat ada orang beraktivitas di sekitar itu buaya tidak takut dan tetap berada di lokasi. Sejauh ini memang belum ada tanda-tanda ada sarangnya, tapi kalau bekas jalan dia mondar mandir di lumpur itu ada tandanya," terangnya. 

Warga Kumai lainnya Afif mengungkapkan bahwa sejatinya lokasikemunculan buaya tersebut sebelumnya merupakan kawasan atau habitat hidup buaya sebelum banyak berdiri pelabuhan dan permukiman. 

Bahkan di muara Sungai Sekonyer yang hanya berjarak beberapa menit dari Sungai Kumai masih sering ditemukan buaya jenis muara dan senyulong. "Besar kemungkinan buaya ini bisa dari muara Sekonyer yang menyeberang, sepengetahuan saya sering melihat sekitar ada 10 buaya atau bahkan lebih di Sekonyer dengan ukuran yang sangat besar," pungkasnya. 

Untuk diketahui bahwa hingga sore ini belasan warga masih menyisir pinggiran Sungai Kumai hingga ke Pertamina untuk memburu buaya-buaya tersebut. 

Sementara itu BKSDA SKW II Pangkalan Bun juga telah memasangan papan pengumuman dan larangan untuk mandi dan membuang sampah serta bangkai binatang ke Sungai Kapitan.(tyo/sla)

 

 

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:10

57 Jamaah Calon Haji Diberangkatkan

<p>PANGKALAN BUN- Sebanyak 57 orang Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Kotawaringin Barat…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers