PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) resmi memulai vaksinasi Covid-19 tahap pertama, yang ditandai dengan penyuntikan perdana kepada perwakilan unsur pemerintah dan sejumlah pejabat publik, Kamis (14/1)
Dari 10 orang yang didaftarkan sebagai penerima vaksinasi perdana, hanya dua orang yang belum bisa di vaksin karena tidak syarat berdasarkan pemeriksaan terakhir. Keduanya yakni Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalteng, dan Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dua pejabat tersebut gagal di vaksinasi karena tekanan darah atau tensi tinggi.
Sementara delapan orang yang berhasil mengikuti vaksinasi perdana, diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Fahrizal Fitri, Ketua DPRD Wiyatno, Kapolda Irjen Pol Dedi Prasetyo dan Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Purwo Sudaryanto.
Kemudian Kepala Dinas Kesehatan Suyuti Syamsul, Direktur RSUD Doris Sylvanus Yayu Indriaty, Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19Kalteng Darliansjah, serta Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng Bulkani.
Terkait vaksinasi perdana ini, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Habib Ismail bin Yahya meminta masyarakat tidak lagi ragu dengan keamanan vaksinasi Covid-19. Sebab, unsur pemerintah bersama sejumlah pejabat publik lainnya telah memberikan pembuktian dengan menjadi orang-orang pertama yang disuntikan.
“Jadi untuk masyarakat, saya harapkan tidak perlu lagi mempertanyakan keamanannya (vaksin, Red) karena semua sudah dibuktikan oleh unsur pemerintah dan pejabat publik lainnya,” katanya.
Berdasar hasil penelitian oleh pihak terkait, bahwa Vaksin Sinovac ini memiliki efikasi sebesar 65,3 persen. Keberadaan vaksin ini setidaknya meminimalisir berbagai hal yang berkaitan dengan penularan Covid-19.
“Yang jelas vaksinasi ini adalah usaha kita untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu. Maka dari itu harus ada dukungan dari segenap elemen masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, vaksinasi tahap pertama akan diprioritaskan kepada para tenaga kesehatan, yang ditargetkan selesai pada bulan April 2021 ini.
“Setelah vaksinasi bagi tenaga kesehatan selesai, maka tahap selanjutnya untuk petugas pelayanan publik, tokoh agama dan masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa berdasarkan data dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SI SDMK), jumlah SDM kesehatan yang ada di provinsi ini sebanyak 19.927 orang. Ini artinya Kalteng memerlukan setidaknya 39.854 vial vaksin untuk dua dosis pemberian bagi tiap sasaran.
“Pada bulan Januari ini dilakukan pada dua daerah, yakni ibu kota provinsi dan Kabupaten Pulang Pisau, dengan total keseluruhan sebanyak 4.462 sasaran. Setelah dua kabupaten ini selesa, baru dilanjutkan kabupaten lain,” ucapnya.
Untuk pelaksanaan semua tahapan vaksinasi ini akan melibatkan setidaknya 230 fasilitas pelayanan kesehatan, yang terdiri dari 204 puskesmas, 18 rumah sakit, delapan klinik, dan sebanyak 250 vaksinator.
“Tentu diharapkan ada dukungan masyarakat supaya vaksinasi ini bisa berjalan dengan baik, sehingga pandemi Covid-19 teratasi,” pungkasnya. (sho/dc)