SAMPIT - Perekrutan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahun ini mulai memunculkan persoalan baru. Bahkan, DPRD turut menyoal lantaran banyaknya honorer yang direkrut tanpa memperhatikan kondisi keuangan daerah. Diduga kuat tenaga honorer baru ini merupakan titipan pejabat hingga kepala desa.
Anggota Komisi I DPRD Kotim Khozaini menduga, hanya pihak yang memiliki pengaruh dan jabatan yang bisa menitipkan tenaga honorer. Akibatnya, hanya yang punya relasi dengan pejabat bisa diangkat menjadi tenaga honorer.
”Kemungkinan besar oknum pejabat yang bermain dalam rekrutmen tenaga honorer di pemerintahan ini,” katanya.
Bahkan disinyalir proses rekrutmen ini kental dengan praktik suap. Hal ini bisa menjadi perhatian aparat penegak hukum untuk menelusurinya. Khozaini menyebutkan ada ratusan tenaga honorer baru yang direkrut tahun 2021 ini. Mereka mengantongi SK di akhir tahun 2020.
Khozaini menyebutkan, belum ada kejelasan anggaran untuk membayar honorer baru. Apalagi dengan kondisi keuangan daerah yang labil, besar kemungkinan mereka tidak akan mendapatkan honor.
Honorer yang direkrut baru-baru ini tersebar di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, staf di SOPD, tenaga pendidikan, dan lain sebagainya.
Dugaan permainan dalam rekrutmen tenaga honorer ini sudah menjadi bidikan aparat penegak hukum. Sejumlah pejabat yang membidangi mulai dimintai klarifikasi.
“Saya dengar sudah mulai dipanggil-panggil mereka yang membidanginya, katanya masalah pengangkatan honorer itu,” kata salah satu sumber Radar Sampit.
Bahkan, pejabat-pejabat yang menitipkan orang untuk diangkat jadi honorer pun tengah ditelusuri. Saat ini sudah dilakukan pengumpulan bukti keterlibatan dan nama yang berperan dalam pengangkatan honorer tahun 2021.
“Banyak pejabat penting hingga kepala desa yang terlibat dalam pengangkatan honorer baru –baru ini,” tegasnya.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kekurangan pegawai negeri sipil (PNS). Dari keperluan 9.000 pegawai, hanya terpenuhi 5.603 orang. Sisanya ditutupi oleh tenaga kontrak. (ang/yit)