PALANGKA RAYA – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Tengah (Kalteng) tumbuh dan berkembang pesat selama setahun terakhir. Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini diklaim tidak memengaruhi pertumbuhan usaha produktif tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Nuryakin mengatakan, sektor UMKM sejatinya ikut terkena dampak akibat melemahnya kondisi ekonomi selama pandemi Covid-19.
Namun demikian hal tersebut tidak berdampak besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan usaha tersebut.
“Data terbaru justru menunjukkan UMKM di Kalteng meningkat, baik jumlahnya dan sebarannya. Hal ini menunjukan pandemi Covid-19 sekarang ini tidak berdampak besar terhadap sektor usaha,” katanya, Jumat (25/6).
Jumlah UMKM Kalteng per 1 Juni 2021 sebanyak 64.087 unit, yang terdiri dari usaha menengah sebanyak 309 unit, usaha kecil sebanyak 3.363 unit dan usaha mikro sebanyak 60.415 unit.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan yang sangat signifikan semenjak munculnya wabah pandemi Covid-19, yang jumlah semula per Desember 2019 berjumlah 40.568 UMKM.
Nuryakin menilai kebijakan ekonomi dan penerapan protokol kesehatan yang selama ini dikeluarkan oleh pemerintah, sinergi dan dukungan dari perangkat terkait, mampu menopang kinerja UMKM di tengah terpaan krisis dan memberikan kepastian dalam berusaha.
“UMKM ini sebetulnya usaha yang sangat diminati oleh sebagian besar masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Terutama sebaran UMKM ini banyak di tempat-tempat wisata,” ucapnya.
Kendati mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, namun pemerintah bersama sektor jasa keuangan masih terus memberi dukungan untuk pengembangan sektor usaha tersebut. Pasalnya pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini dikhawatirkan mengganggu pertumbuhan UMKM di Kalteng.
“Covid-19 secara nasional belum berakhir, sehingga sektor-sektor yang berkaitan dengan perekonomian daerah dan masyarakat tetap menjadi perhatian utama. Yang pasti harus tetap stabil, karena penguatan ekonomi menjadi yang terpenting sekarang ini,” ucapnya.
Strategi pengembangan UMKM yang diprogramkan pemerintah, tidak hanya bertujuan agar mereka mampu bertahan di masa pandemi. Namun bagaimana para pelaku usaha itu didorong untuk berinovasi menggeliatkan kembali bisnis melalui berbagai ide kreatif.
“Salah satu yang terus didorong pemerintah, yakni berkaitan dengan digitalisasi agar penjualan dan pemasaran produk UMKM semakin luas,” tukasnya. (sho/fm)