SUKAMARA – Musim penghujan ternyata berdampak bagi pengrajin kerupuk kering yang berbahan dasar ikan. Mereka mengaku tidak bisa setiap hari membuat kerupuk kering karena kondisi cuaca yang kerap diguyur hujan. Kualitas kerupuk yang dibuat juga menurun, sehingga rawan terkena jamur.
“Jika musim panas, proses menjemur kerupuk hanya satu setengah hari bisa kering, tetapi musim hujan seperti ini membutuhkan beberapa hari dan itu pun kualitasnya menurun, membuat ukuran kerupuk menjadi lebih kecil dan mudah terkena jamur,” keluh Ayu, salah seorang pengrajin kerupuk.
Kerupuk yang tidak kering dalam waktu satu setengah hari akan berjamur dan menurunkan kualitas kerupuk. Jika terkena jamur, kerupuk akan mudah hancur dan tidak laku dijual. Kondisi tersebut membuat ia harus pintar-pintar menyiasati proses pengeringan.
”Jika tidak begitu, saya bisa merugi, karena semua kerupuk yang dibuat saat dijemur bisa rusak semua,” jelas Ayu.
Sementara itu, dalam menjual hasil kerupuk kering buatannya, Ayu tidak menaikkan harga jual, namun menyiasati dengan mengurangi isi kerupuk per bungkusnya. ”Sebelumnya, satu bungkus berisi 20 keping kerupuk, sekarang 15 keping saja. Itu untuk menyiasati supaya tidak terlalu merugi,” ujar Ayu. (fzr/ign)