SUKAMARA – Bupati Sukamara Windu Subagio membeberkan beberapa capaian pembangunan di Kabupaten Sukamara saat ini. Selain itu, sejumlah prestasi juga dipaparkan saat peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukamara ke-21.
Disebutkan pada sektor perikanan, dimulainya pengembangan budidaya udang vaname dengan teknologi insentif serta didukung dengan adanya klaster tambak udang berkelanjutan seluas 5 hektare di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pantai Lunci. Hingga tahun 2023 luas klaster tambak mencapai 65,81 hektare, dan untuk produksi tahun 2022 mencapai 271.363,38 kg.
“Target produksi pada tahun ini sebanyak 250.000 kg. Sedangkan hasil sampai bulan Juni mencapai 121.244,58 kg,” terang Windu Subagio.
Sedangkan pada sektor perkebunan, telah dilaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) 17 gapoktan dan poktan pada tahun 2019 mencapai luasan 857,50 hektare. Tahun 2020 mencapai 1141,25 hektare dan target tahun 2021 seluas 3400 hektare, dan saat ini sampai tahun 2022 telah ada 22 poktan dengan total luas 2.565 hektare.
Disampaikan pula sejumlah prestasi telah diraih oleh Kabupaten Sukamara, antara lain PAD setiap tahunnya mengalami peningkatan, yang bersumber dari pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi daerah, perusahaan daerah dan pendapatan daerah lainnya. Kabupaten Sukamara juga meraih 11 tahun berturut-turut mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI terhadap laporan keuangan pemerintah daerah, yaitu tahun anggaran 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021 dan 2022.
“Ini artinya tata kelola pemerintahan dan keuangan di Kabupaten Sukamara benar-benar menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Tekad, komitmen dan usaha keras inilah yang saya yakini sebagai bentuk perhatian dan ketulusan dari pemerintah daerah, sehingga mampu mempertahankan opini WTP,” tambah Bupati.
Selain itu telah dibukanya penerimaan mahasiwa baru PSDKU Polnep di Kabupaten Sukamara menjadi salah satu capaian yang baik bagi kabupaten. PSDKU Polnep membuka perkuliahan dengan program studi D3 budidaya ikan, D3 teknologi informasi dan D4 akuntansi sektor publik.
SUKAMARA – Bupati Sukamara Windu Subagio membeberkan beberapa capaian pembangunan di Kabupaten Sukamara saat ini. Selain itu, sejumlah prestasi juga dipaparkan saat peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukamara ke-21.
Disebutkan pada sektor perikanan, dimulainya pengembangan budidaya udang vaname dengan teknologi insentif serta didukung dengan adanya klaster tambak udang berkelanjutan seluas 5 hektare di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pantai Lunci. Hingga tahun 2023 luas klaster tambak mencapai 65,81 hektare, dan untuk produksi tahun 2022 mencapai 271.363,38 kg.
“Target produksi pada tahun ini sebanyak 250.000 kg. Sedangkan hasil sampai bulan Juni mencapai 121.244,58 kg,” terang Windu Subagio.
Sedangkan pada sektor perkebunan, telah dilaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) 17 gapoktan dan poktan pada tahun 2019 mencapai luasan 857,50 hektare. Tahun 2020 mencapai 1141,25 hektare dan target tahun 2021 seluas 3400 hektare, dan saat ini sampai tahun 2022 telah ada 22 poktan dengan total luas 2.565 hektare.
Disampaikan pula sejumlah prestasi telah diraih oleh Kabupaten Sukamara, antara lain PAD setiap tahunnya mengalami peningkatan, yang bersumber dari pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi daerah, perusahaan daerah dan pendapatan daerah lainnya. Kabupaten Sukamara juga meraih 11 tahun berturut-turut mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK RI terhadap laporan keuangan pemerintah daerah, yaitu tahun anggaran 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021 dan 2022.
“Ini artinya tata kelola pemerintahan dan keuangan di Kabupaten Sukamara benar-benar menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Tekad, komitmen dan usaha keras inilah yang saya yakini sebagai bentuk perhatian dan ketulusan dari pemerintah daerah, sehingga mampu mempertahankan opini WTP,” tambah Bupati.
Selain itu telah dibukanya penerimaan mahasiwa baru PSDKU Polnep di Kabupaten Sukamara menjadi salah satu capaian yang baik bagi kabupaten. PSDKU Polnep membuka perkuliahan dengan program studi D3 budidaya ikan, D3 teknologi informasi dan D4 akuntansi sektor publik. (fzr/yit)