KUALA KURUN – Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya Samaya Monong menyambut kedatangan Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Salampak yang melakukan safari di Kabupaten Gumas, untuk melihat hasil karya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) membangun desa, melalui program desa ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.
”Pelaksanaan KKN di daerah ini difokuskan ke desa dan kelurahan yang menjadi lokasi fokus (lokus) penurunan stunting. Karena kami berkomitmen untuk menurunkan angka stunting sama dengan target nasional yakni 14 persen,” ucap Jaya, Selasa (25/7).
Dijelaskannya, pada 2021 Pemkab Gumas menandatangani kesepakatan bersama dengan UPR, yang merupakan perwujudan dari pembangunan multipihak dan kolaborasi lima pilar. Yakni pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi/akademisi, dunia usaha dan media yang bersinergi menentukan keberhasilan pembangunan.
”Perwujudan pemerintah melalui kebijakan dan keputusan, masyarakat melalui modal, akademisi melalui pengetahuan, pengusaha melalui kekuatan ekonomi, dan media melalui informasi. Harus ada sinergi harmonis dan komprehensif, sehingga suatu kebijakan dapat berjalan sesuai tujuan,” papar Jaya S Monong.
Dilanjutkannya, kerjasama tersebut diaplikasikan dengan pelaksanaan KKN pada desa dan kelurahan yang menjadi lokus penurunan stunting. Sejauh ini Pemkab Gumas telah memetakan status 114 desa dalam Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2023. Terdapat satu desa dengan status mandiri, 25 desa berstatus maju, 63 desa berstatus berkembang, dan 25 desa berstatus tertinggal.
Rektor UPR Salampak juga mengatakan, salah satu bentuk keberhasilan pelaksanaan KKN di Kabupaten Gumas, yakni membantu pemkab dalam rangka menurunkan angka stunting, melalui program masyarakat peduli stunting.
”Penurunan angka stunting di level terendah menjadi rujukan dan percontohan bagi Provinsi Kalteng. Ini tentu merupakan hal yang membanggakan dan harus terus ditingkatkan,” tandasnya. (arm/gus)