KUALA KURUN - Karang Taruna Kabupaten Gunung Mas (Gumas) memprakarsai gerakan pungut sampah sekaligus peluncuran kusak eka plastik atau tempat membuang sampah plastik. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah peserta didik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Kuala Kurun.
"Gerakan pungut sampah ini sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat, khususnya generasi muda agar peduli terhadap lingkungan," ucap Plt Sekda Gumas Richard, Senin (7/8).
Melalui gerakan pungut sampah ini, lanjut dia, akan bisa menyadarkan masyarakat termasuk generasi muda, mengenai pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Sampah jangan dibuang sembarangan, apalagi di selokan atau sungai. Itu bisa menyumbat aliran air dan malah bisa menyebabkan banjir apabila hujan lebat.
"Selain lingkungan yang menjadi bersih, dengan membuang sampah di tempat sampah dapat mencegah terjadinya banjir dan penyakit, seperti diare dan lainnya," terangnya.
Richard memaparkan, peluncuran inovasi kusak eka plastik bisa menjadi model yang diterapkan di seluruh Kabupaten Gumas. Inovasi tersebut bisa dimulai di sekolah, lingkungan sekitar, hingga diterapkan di perkantoran dan fasilitas umum.
"Kami berharap dengan adanya inovasi itu dapat mengedukasi budaya memilah sampah, budaya bersih, dan hidup sehat," tuturnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga lingkungan menjadi bersih dan masyarakat bisa terhindar dari banjir dan berbagai penyakit akibat lingkungan yang tidak bersih.
Terpisah, Ketua Karang Taruna Kabupaten Gumas Isnaini mengatakan, launching inovasi kusak eka plastik ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya peserta didik terkait pilah pilih sampah, yang dimulai dengan memilah sampah plastik yang bisa didaur ulang.
"Tempat sampah plastik diletakkan di taman Kota Kuala Kurun, karena menjadi salah satu tempat strategis dan yang sering dikunjungi masyarakat. Sekarang ini, baru ada satu tempat sampah plastik. Rencananya akan ditambah lagi di sejumlah sekolah," paparnya.
Ia menambahkan, masyarakat hanya cukup masukan berbagai sampah plastik seperti botol air minum plastik, berbagai bungkus makanan yang terbuat dari plastik dan benda plastik lainnya."Kalau tempat sampah sudah penuh, kami minta masyarakat untuk scan barcode yang tertera di tempat sampah. Itu tersambung dengan ponsel anggota karang taruna," tegas Isnaini.
Setelah itu, anggota Karang Taruna Kabupaten Gumas akan mengambil sampah plastik tadi untuk dijual. Uang hasil penjualan tersebut akan digunakan untuk kegiatan lainnya."Kami berharap tempat sampah plastik yang kami buat menjadi langkah pertama untuk menyadarkan masyarakat terkait pilah pilih sampah," tandas Isnaini. (arm/gus)