Ikan budidaya keramba jaring apung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mulai bermatian sejak beberapa hari terakhir. Matinya ikan masyarakat di bantaran sungai itu diduga diakibatkan menurunnya kualitas air sungai akibat blooming alga. Meski tidak dalam jumlah yang besar, pembudidaya merasa merugi. Pasalnya, ikan yang mati, terutama jenis ikan mas terdiri dari berbagai ukuran. Dari kecil hingga ikan yang mendekati masa panen.
Kondisi tersebut juga membuat pembudidaya merasa khawatir. Mereka takut bila kondisi air masih tetap seperti sekarang, akan berdampak besar bagi kelangsungan hidup ikan peliharaan mereka. Salah seorang pembudidaya ikan di Kelurahan Raja Seberang, Amang Geni, berharap agar kematian ikan massal tidak terjadi seperti tahun sebelumnya akibat perubahan kualitas air sungai. “Saya punya empat lubang, dengan jenis ikan yang dipelihara patin, nila, bawal, dan ikan mas, tapi yang mati hanya ikan nila dan ikan mas,” ujarnya.
Menurutnya, bibit ikan yang baru ditebar olehnya sudah banyak yang mati. Jumlahnya mencapai ratusan sejak tiga hari terakhir. Namun, untuk yang berukuran besar masih mampu bertahan. Dia optimistis kejadian kematian massal ikan yang mencapai ribuan tidak terjadi, mengingat kondisi air sejak hujan deras sering turun sudah mulai berangsur normal. “Mudahan tidak seperti tahun sebelumnya, karena air sudah mulai bagus, tetapi ikan yang mati masih terjadi meski jumlahnya tidak begitu banyak,” ungkapnya.
Pembudidaya Ikan lainnya, Agus, mengatakan, meski tidak signifikan, setiap harinya selalu ada ikan mati di keramba miliknya. “Kalau kerugian tidak terlalu banyak. Semoga air kembali normal dan pertumbuhan ikan dapat berjalan dengan baik,” katanya. Sebelumya, Kabid Pemberdayaan Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Kobar Manis Suharjo mengatakan, diduga terjadi blooming alga akibat kesuburan perairan yang over dan adanya pasokan atau limpahan pupuk, serta kelebihan kandungan nitrogen dan fosfor di perairan. Kelebihan nitrogen dan fosfor berasal dari sisa pakan pada proses budidaya perairan. (tyo/ign)