SAMPIT – Sebanyak 150 pelajar SMP dan SMA mengikuti perkemahan Sabtu Minggu (persami) budaya di halaman Museum Kayu Sampit, Sabtu (4/11) malam. Selain untuk mengenalkan Museum Kayu kepada pelajar dan masyarakat, kegiatan itu juga memberikan pesan kepada pelajar agar mengenal dan mencintai nilai budaya daerah.
”Sebanyak 150 peserta kemah terdiri dari 1 SMP dan 12 SMA. Mereka diwajibkan menampilkan keahlian masing-masing, mulai dari tarian, puisi, dan karungut. Khusus, malam ini mereka menampilkan tarian daerah,” kata Plt Disbudpar Kotim Utari Riambarwati melalui Masnah, Kepala Bidang Sejarah Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseman Disbudpar Kotim.
Kemah Budaya dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik tahun anggaran 2023 dengan mengangkat tema, ”Peran serta kamu muda dalam kemajuan kebudayaan dan pemanfaatan benda kolektif di Museum Kayu Sampit”.
”Peserta berkemah di depan halaman Museum Kayu. Paginya dilaksanakan lomba bakiak, enggrang, dan pacu balok,” ujarnya.
Sementara itu, sebelum membuka Kemah Budaya, Wakil Bupati Kotim Irawati memberikan apresiasi kepada Disbudpar Kotim yang telah mengadakan dan mempersiapkan kegiatan tersebut.
”Saya apresiasi karena ini kegiatan positif yang perlu diikuti generasi muda, para pelajar di Kotim,” kata Irawati.
Menurutnya, generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seiring dengan perkembangan zaman tanpa harus meninggalkan nilai budaya bangsa. Untuk itu, sebagai ujung tombak bangsa, pelajar dan mahasiswa dituntut aktif berpartisipasi dalam memelihara dan melestarikan kebudayaan daerah agar tidak tertinggal akibat perkembangan zaman yang sangat pesat.
”Adanya perkemahan sabtu minggu (persami) dengan konsep budaya ini saya harapkan dapat meningkatkan peran pemuda dalam kemajuan kebudayaan dan dapat menjadi momentum yang sangat tepat untuk memberikan edukasi dan peningkatan kapasitas terhadap kaum muda untuk ikut serta memajukan kebudayaan dan peningkatan kunjungan ke Musem Kayu Sampit,” katanya.
Irawati juga mengimbau dan mengajak peserta kemah yang hadir agar dapat mengenalkan dan memanfaatkan semaksimal mungkin keberadaan Musem Kayu Sampit.
”Ini sebagai wujud tanggung jawab dalam menjaga kelestarian budaya, sekaligus mengembangkan nilai budaya kepada masyarakat, baik yang berwujud maupun tak berwujud. Saya juga mengimbau agar Disbudpar Kotim dapat terus meningkatkan jumlah kunjungan, baik pelajar ataupun masyarakat, sehingga keberadaan musem dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat,” katanya. (hgn/ign)