NANGA BULIK- Kodim 1017/Lmd menggelar apel gelar kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir di lapangan apel Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 1017/Lamandau. Apel dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Lamandau Lilis Suriani.
Dalam sambutan Komandan Korem 102 Panju panjung yang dibacakan Pj Bupati Lamandau, tujuan dari kegiatan ini untuk menunjukkan kesiapsiagaan dalam melaksanakan penanggulangan bencana, dengan melaksanakan pengecekan personel maupun materil seluruh satuan TNI, Polri dan badan/dinas/instansi terkait dalam penanggulangan bencana banjir di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023.
"Tujuan lainnya untuk membangun sinergitas dan mengkonsolidasikan satuan pelaksanaan penanggulangan bencana alam di wilayah Kabupaten Lamandau," kata Lilis Suriani.
Seperti yang kita ketahui, pada akhir 2023 sampai dengan awal 2024, curah hujan di wilayah Kalteng cenderung cukup tinggi. BMKG sudah memprediksi tahun 2023 ini Provinsi Kalimantan Tengah akan berpotensi mengalami bencana banjir di berbagai wilayah. Ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak agar bencana banjir tidak menimbulkan kerugian yang besar.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk mencegah banjir dengan tidak menebang pohon tanpa kendali yang mengakibatkan musnahnya resapan air, membersihkan selokan di daerah pemukiman, membuang sampah pada tempatnya, memasang lubang Biopori, mempertinggi rumah untuk tempat tinggal, menghindari membangun rumah di daerah aliran sungai (DAS)," tuturnya.
Sementara itu Dandim 1017/Lmd Letkol Arm. Ari Sugiharto mengajak semua pihak agar bekerja sama dalam menanggulangi bencana banjir. Untuk itu, perlu sinergitas semua pihak baik militer, Polri, Instansi atau Lembaga Pemerintah maupun masyarakat untuk mencegah dan meminimalisir dampak banjir.
"Kita menjalankan perintah langsung dari pangdam dan danrem untuk melakukan apel gelar siaga banjir. Karena kita melihat saat ini curah hujan cukup tinggi, maka sebagai bentuk antisipasi mengingat beberapa kabupaten di Kalteng sudah ada yg terdampak banjir, seluruh jajaran diminta siaga dan berkoodinasi dengan seluruh stake holder," tuturnya.
Pihaknya mengaku telah menyiapkan personel dan material dan mengecek kesiapan, sehingga jika suatu waktu terjadi bencana mereka langsung siap terjun ke lapangan.
"Kita siapkan 40 kendaraan roda dua yang disebarkan di tiga koramil, untuk membantu menjangkau masyarakat yang terdampak. Peralatan penyedot air di tiap Koramil juga ada. Personel yang dilibatkan sekitar 100 orang," bebernya.
Kepala BPBD Lamandau Hendikel membeberkan bahwa berdasarkan hasil pengukuran permukaan Sungai Lamandau, saat ini status kebencanaan di Lamandau masih siaga 3 (waspada). Namun demikian warga di daerah hulu, terutama yang tinggal di bantaran sungai, dihimbau selalu waspada jika hujan deras dan air sungai naik secara tiba-tiba. (mex/yit)