SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 24 Juni 2016 20:37
Diambil Sisiknya, Ini Penyebab Bangkai Trenggiling Dibuang
BAU: Petugas menguburkan bangkai trenggiling yang sudah mulai membusuk. (FOTO: DEVITA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT Puluhan bangkai trenggiling yang ditemukan di Jalan Betang Raya akhirnya dikuburkan Kamis, (23/6). Tim BKSDA Pos Sampt bekerja sama dengan Center of OrangUtan Protection (COP) yang melakukannya.

”Hari ini (kemarin) kami melakukan kegiatan penguburan bangkai trenggiling sebanyak 18 ekor. Diduga bangkai tersebut dibuang oleh pemiliknya karena daging trenggiling sudah busuk dalam pengemasan,” Kata Muriansyah, komandan BKSDA Pos Sampit.

Satwa liar dilindungi itu dikuburkan sekitar dua meter dari tempatnya ditemukan. Ada empat lubang dengan kedalaman satu meter yang digali petugas. Tujuannya agar bau busuknya tidak mengganggu warga.

Ketika dievakuasi, bangkai trenggiling sudah membusuk dan dikerubungi belatung. Ada beberapa trenggiling yang hanya sisa tulang. Dari semua bangkai tersebut terlihat hanya tersisa bagian dagingnya, sedangkan sisiknya sudah diambil pelaku.

”Jelas ada indikasi penyelundupan di balik penemuan bangkai trenggiling ini. Setelah ini kami rencananya melapor ke Polres Kotim, agar kasus ini bisa ditindaklanjuti. Karena trenggiling termasuk satwa liar yang dilindungi dan pelakunya bisa dikenakan sanksi pidana, penjara maksimal lima tahun dan denda sebesar Rp 100 juta,” ujarnya.

---------- SPLIT TEXT ----------

Dia melanjutkan, penyelundupan biasanya dipisah antara bagian sisik dan daging trenggiling. Dari informasi yang didapatnya, harga sisik trenggiling di pasar gelap saat ini bisa mencapai Rp 3 juta sampai Rp 5 juta per kilogramnya.

Bukan kali ini saja, pada 2014 BKSDA Pos Sampit juga pernah menggagalkan penyelundupan sisik trenggiling di Bandara Haji Asan Sampit sebanyak 73 kg. Namun, pada saat itu pihaknya tidak bisa melacak pelaku penyelundupan tersebut.

”Saat ini pengembangbiakan trenggiling sudah sangat sulit ditemukan dan perburuannya pun dilakukan secara diam-diam. Dari informasi yang kami dapat habitat alami trenggiling saat ini hanya bisa ditemukan di daerah Mentaya Hulu, Telaga Antang, dan Antang Kalang. Tapi kami tidak bisa memastikan apakah trenggiling yang ditemukan di sini asalnya dari ketiga daerah tersebut. Karena bisa saja trenggiling ini dibawa dari luar daerah dan akan dibawa melewati Kota Sampit,” pungkas Muriansyah. (rm-73/dwi)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers